Pekalongan, MENARA62.COM Meskipun kondisi ekonomi nasional di awal tahun 2019 belum begitu kondunsif secara makro ekonomi, tapi semua itu tak memberikan rasa surut bagi Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) – Pekalongan – Jawa Tengah dalam meningkatkan pelayanan. Terbukti hari ini, Rabu (2/1/2019), membuka kantor pelayanan baru di Kajen – Pekalongan, dengan disaksikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Mulyono Kastari, anggota dan seluruh masyarakat di Pekalongan.
Ketua KSPPS BTM Pekalongan, Akhmad Sahowi dalam kata sambutannya di acara pembukaan kantor layanan BTM Kajen, mengatakan, hadirnya kantor tersebut sebagai bagian dari implementasi rapat kerja BTM Pekalongan yang telah disusun sebelumnya. Dimana BTM Pekalongan harus bisa hadir ditengah – tengah warga Muhammadiyah dan masyarakat, baik ditingkat cabang maupun ranting Muhammadiyah. “Dengan demikian sebagai rasa tanggung jawab BTM dalam menjalankan pilar ketiga, yakni ekonomi,”ucapnya.
Selain itu, lanjut Sahowi, keberadaan dari kantor layanan BTM Kajen, sebagai bagian dari konsolidasi keuangan mikro Muhammadiyah dan amanah dari Gerakan Microfinance Muhammadiyah (GMM) Induk BTM. Dia berharap dengan adanya 12 cabang BTM di seluruh Pekalongan akan mempercepat integrasi BTM di Pekalongan yang telah dijalankan sebelumnya dalam merger.
BTM Pekalongan sejauh ini menjadi barometer bagi BTM di Jawa Tengah dalam konsolidasi merger keuangan mikro, karena BTM Pekalongan pertama kali melakukan merger. Hal ini telah mendorong bagi BTM lain seperti Batang, Pemalang dan Banjarnegara untuk melakukan hal serupa.
Sahowi menegaskan, dengan adanya merger memberikan keuntungan tersendiri bagi BTM, diantaranya adalah aset BTM akan lebih besar, pengawasan dan evaluasi akan mudah karena terintegrasi, penguatan sumber daya insani dan karir, serta akan meningkatkan kualitas pelayanan.
“Inilah alasan mengapa kami melakukan merger BTM di tahun yang lalu,” ucapnya.
Sementara Ketua PDM Pekalongan Mulyono Kastari di acara tersebut menyambut positif langkah yang dilakukan oleh BTM Pekalongan dengan membuka kantor layanan BTM Kajen. Dengan adanya kantor layanan tersebut mempermudah bagi warga dan masyarakat untuk berinteraksi dengan ekonomi syariah dan sekaligus untuk kemudahan dalam akses pembiayaan modal kerja. “Dengan demikian sektor riil akan bergerak dan penyerapan tenaga kerja,” tukasnya.
Selain itu, Mulyono menghimbau kepada warga Muhammadiyah agar memanfaatkan keberadaan BTM. Apalagi BTM adalah amal usaha Muhammadiyah berupa lembaga keuangan mikro syariah yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Muktamar. Maka dari itu, dalam semangat ukhuwah dan berjamaah, Mulyono berharap warga Muhammadiyah ber-BTM agar ekonomi umat kuat. ” Itulah kenapa kami di PDM dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) kukuh dalam mengembangkannya,”ucapnya.
Mulyono sendiri sangat setuju dengan apa yang dilakukan oleh MEK – PPM dan Induk BTM dalam menata dan menyusun regulasi tentang keuangan mikro Muhammadiyah selama ini sebagai Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM). Dimana agar diakui sebagai AUM, maka dalam membuat lembaga keuangan mikro Muhammadiyah harus memperoleh rekomendasi dari MEK baik PDM dan PWM. Dengan demikian ada landasan yang kuat dalam taat azas dan berorganisasi. ” Semoga strategi ini akan menguatkan peran Muhammadiyah dalam membangun peradaban ekonomi umat,”tandas Mulyono.