MAKASSAR, MENARA62.COM – Sebanyak 26 orang meninggal dunia dalam musibah banjir yang melanda Sulawesi Selatan. Korban meninggal tersebut ditemukan di tiga kabupaten dengan rincian Kabupaten Gowa 10 orang, Jeneponto 10 orang dan Maros 4 orang.
“Sampai Kamis pagi (24/1), sudah 26 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan, Syamsibar, seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/1/2019).
Sementara itu, data yang dirilis BPBD Sulsel melalui Crisis Media Center pemprov hingga 23 Januari 2019, pukul 23.10 WITA, total korban terdampak bencana banjir sebanyak 3.914 kepala keluarga (KK) atau 5.825 jiwa, 26 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, sakit 46 orang dan korban yang mengungsi 3.321 jiwa.
“Korban terdampak bencana yang mengungsi di atas 3.000 dan Alhamdulillah curah hujan sudah tidak seperti sebelumnya. Intensitasnya hujan sudah mulai menurun dan Bendungan Bili-bili elevasinya juga sudah turun dan berada dalam kondisi normal,” kata Syamsibar.
Hingga Kamis (24/1) pukul 04.50 WITA , tinggi muka air Bendungan Bili-bili -+99.45 (normalnya 99,50), volume air waduk sekitar 248.59 meter kubik inflow sekitar 246.66 meter kubik/detik serta outflow sekitar 246.70/detik. Dan status telah diturunkan menjadi dibawah normal dan tinggi bukaan pintu dikurangi menjadi 2.0 m.
Ia mengatakan upaya pertolongan masih terus dilakukan, termasuk di daerah yang terjadi longsoran. Sampai saat ini masih terus dilakukan pencarian yang dilakukan tim dari berbagai unsur baik TNI Polri, BPBD, Basarna maupun Tagana.
“Untuk melakukan pencarian semua pihak dilibatkan, termasuk masyarakat dan kami berkoordinasi dengan Bupati Gowa Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo dan berharap semua bisa dievakuasi. Saat ini masih dalam tahap pencarian,” ujarnya.
Jalur Makassar-Sungguhminasa dan Malino pun jelasnya, kini sudah mulai terbuka.