LANDAK-KALBAR, MENARA62.COM -Rumah Infaq bersama Lazis Muhammadiyah (LazisMu) Kalbar meresmikan Masjid Al Mujahadah, yang terletak di Desa Tebedak, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Masjid berukuran 14 meter persegi tersebut terdiri atas dua lantai dimana lantai 2 untuk masjid dan lantai 1 untuk rumah dai.
“Pembangunan masjid ini belum terlalu sempurna dengan ukuran 14 meter persegi,” kata Ketua LazisMu Kalbar Ismail seperti dikutip dari Antara, Senin (28/1/2019).
Diharapkan para dai di masjid tersebut bisa membina mualaf di Landak. Dan membina anak-anak melalui TPA dengan memanfaatkan aula masjid.
Dia menjelaskan, terkait pembangunan masjid ini masih dalam tahap pengembangan. Untuk itu, pihaknya masih menerima sumbangan dari masyarakat setempat guna menyempurnakan pembangunannya.
“Kami juga mengharapkan kepada Pemkab Landak dan Pemprov Kalbar untuk bisa bersama-sama memberikan bantuan dalam pengembangan masjid ini, paling tidak untuk membangun pagar masjid. Karena, kalau tidak di pagar, di sekitar masjid ini masih banyak berkeliaran hewan, sehingga dengan adanya pagar itu bisa menghalangi masuknya hewan di lingkungan masjid,” tuturnya.
Menurutnya, keberadaan masjid ini menjadi sangat penting, karena untuk mendatangi masjid, masyarakat sekitar harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter.
Setidaknya masjid ini juga bisa menjadi tempat persinggahan bagi para musafir yang ingin melaksanakan shalat, ketika sudah tiba masuk waktunya shalat.
“Pembangunan masjid ini dilakukan dalam waktu 2 tahun, di mana pembangunannya mulai dibangun sejak tahun 2017 lalu dan Alhamdulillah selesai pada awal tahun 2019 ini,” katanya.
Untuk tahap selanjutnya, selain melakukan pengembangan masjid tersebut, pihaknya juga akan menghadirkan da’i untuk bisa mengajarkan anak-anak setempat mengaji, dan memberikan pembinaan agama bagi masyarakat di sini.
Masjid itu lanjutnya, dibangun di samping gereja GBI Tebedak. “Sangat disyukuri, dalam pelaksanaan pembangunannya tidak ada sama sekali halangan,” katanya.
ahkan, saat peresmian ini, jemaat gereja bisa memajukan jadwal ibadahnya, untuk memberikan kesempatan bagi panitia peresmian untuk melaksanakan peresmian masjid ini.
“Kami harap, toleransi antaragama yang sangat baik ini bisa terus berlanjut hingga ke depan, sehingga setiap generasi penerus kita memiliki pemahaman agama yang baik dan menjadi harapan menjanjikan bagi daerah dan bangsa ini,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum Rumah Infaq, Yusman Dawolo mengatakan, pembangunan masjid ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, bahkan pihak dari TNI dan Polri juga terlibat dalam pembangunannya.
“Rumah infaq memiliki tiga program utama yang dilaksanakan untuk kemaslahatan umat, antara lain, pembangunan masjid yang berada jauh di pemukiman warga, dan kita saat ini sudah membangun beberapa masjid disejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Landak, Kalbar ini,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki program pemberdayaan ekonomi, dimana berusaha agar jamaah masjid ini bisa meningkat ekonominya dan yang ketiga adalah program beasiswa pendidikan dari rumah infaq, di mana setiap tahunnya terus disalurkan beasiswa bagi ratusan anak yang ada di seluruh Indonesia.
“Bahkan, kita saat ini sedang membangun rumah beasiswa dimana nantinya kita akan memberikan pelatihan membaca Al Quran bagi anak-anak. Jika ada orang tua yang ingin menitipkan anak-anaknya kepada kami agar bisa lancar membaca dan hapal Al Quran, silahkan titipkan kepada kami untuk dilatih,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesos, Setda Pemprov Kalbar, Mujiono, yang mewakili Gubernur Kalbar, mengatakan atas nama pemerintah provinsi , pihaknya menyampaikan rasa bangga atas berdirinya masjid tersebut.
Pihaknya berharap, dengan adanya masjid ini bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melaksanakan ibadah tepat waktu.
“Mudah-mudahan infaq dan sedekah yang disalurkan oleh seluruh ummat yang sudah berpartisipasi bersama Rumah Infaq, bisa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah,” katanya.
Pemprov Kalbar, katanya, mengharapkan masjid ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat ibadah, namun juga bisa menjadi tempat aktivitas keagamaan dan sosial untuk kemaslahatan ummat.
“Dengan selesainya pembangunan masjid ini dapat menjadi pendorong dalam aktivitas keagaman masyarakat sekitar, sehingga masjid ini dapat difungsikan secara maksimal untuk menyiarkan agama Islam di tengah masyarakat,” kata Mujiono.