30.8 C
Jakarta

1.200 Guru Ikuti Kursus Singkat di Sejumlah Negara

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 1.200 guru dikirim ke luar negeri untuk mengikuti kursus singkat guna meningkatkan kompetensinya. Mereka adalah guru-guru berprestasi yang sebelumnya telah diseleksi secara nasional melalui berbagai lomba.

“Mereka ini akan dikirim ke sejumlah negara untuk meningkatkan kompetensinya. Durasinya paling sedikit tiga minggu di luar negeri,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai melepas 1.200 guru ke luar negeri di Jakarta, Rabu (27/2/2019).

Pendanaan untuk pengiriman guru-guru tersebut tahun ini masih bersumber dari APBN. Tetapi tahun yang akan datang akan diupayakan berasal dari Lembaga Pengelola dana Pendidikan (LPDP) dan Kemendikbud.

Para guru tersebut lanjut Mendikbud akan belajar mengenai pedagogik di sejumlah negara tujuan yang siap menerima dan memiliki jadwal yang bisa disesuaikan.

Sejumlah negara yang menjadi tujuan ialah Finlandia, Korea, Jerman, Jepang, Prancis, Singapura, China, Rumania, dan Hong Kong.

“Kami kirim guru-guru ini ke luar negeri, agar wawasannya lebih terbuka. Ini bagian meningkatkan kompetensi guru-guru kita,” jelas Mendikbud.

Para guru yang akan ke luar negeri itu, merupakan guru-guru berprestasi. Pihak Kemendikbud juga melihat rekam jejak para guru. Muhadjir menyebutkan Kemendikbud berencana mengirim guru ke luar negeri hingga tiga kali dalam setahun.

Sementara itu, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano mengatakan para guru tersebut akan berangkat bulan depan. Kemendikbud saat ini fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

Supriano juga mengatakan proses pendidikan yang baik hanya dapat tercipta jika gurunya juga memiliki kualitas baik pula.

Seorang guru SMP Naskat Maria Mediatrix Ambon, Jufianne, merasa senang bisa berangkat ke luar negeri. Ia dan rekannya yakni Syahruni Ningsih (guru SMPN 1 Malunda, Majene) akan berangkat ke China.

“Selama tiga minggu kami akan belajar mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS dan juga pendidikan sains, teknologi, teknik, dan matematika,” kata Jufianne.

Syahruni Ningsih menjelaskan seleksi dilakukan berdasarkan seleksi dari guru berprestasi. Dari 34 guru maka hanya 18 guru yang diterima.

“Kami berharap dengan kegiatan ini, kompetensi kami bertambah dan bisa membagikannya ke rekan-rekan kerja dan juga para murid,” kata Syahruni

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!