Pekalongan, MENARA62.COM. Sebagai pusat keuangan Muhammadiyah, Pusat BaitutTamwil Muhammadiyah (BTM) Jawa Tengah ingin terus menjadi intermediasi keuangan amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan warga Muhammadiyah. Dengan demikian pilar ketiga (ekonomi) Muhammadiyah bisa cepat terwujudkan. Peryataan ini dikemukakan oleh ketua Pengurus Pusat BTM Jawa Tengah, Akhmad Sakhowi dalam kata sambutannya di Rapat Anggota Tahunan (RAT) XVI BTM Jawa Tengah Tahun Buku 2018 di gedung BTM Wiradesa – Pekalongan Jawa Tengah (28/4/2019).
Dalam mengembangkan ekonomi lanjut Sakhowi, sejauh ini dibagi dalam dua kategori, yakni sektor keuangan dan riil. Kedua duanya tersebut harus bersinergi, maka dari itu, keberadaan BTM di Muhammadiyah sebagai sektor keuangan harus bisa dimanfaatkan bagi AUM dan warga yang mengembangkan sektor riil.
“Sinergisitas ini harus kita kembangkan secara optimal, dengan cara mendirikan BTM di kantong – kantong Muhammadiyah,”ujarnya.
Dalam pemaparan kinerja pusat BTM Jawa Tengah disebutkan, dalam tahun 2018 terjadi kenaikkan asset sebesar Rp. 19,42 % dibandingkan tahun 2017. Yakni tahun 2018 tercapai Rp 40,13 milyar dari 2017 yang sebesar Rp. 33,60 milyar. Kemudian terkait dengan sisa hasil usaha (SHU) terjadi kenaikan sebesar 10.14 % dimana ditahun 2018 dibukukan SHU sebesar Rp 439 juta dibandingkan ditahun 2017 sebesar 399 juta.
Sementara mengenai dengan rencana kerja tahun 2019, pusat BTM Jawa Tengah akan menambah anggota BTM primer baru dari Cilacap dan Kebumen. Kemudian tentang pembiayaan direncanakan akan menyalurkan pembiayaan kepada anggota sebesar Rp.22 milyar. Sehingga target SHU ditahun 2019 Rp 483 juta dan asset sebesar Rp. 44 milyar.
“Itulah pemaparan dan target kinerja kami di tahun 2019,”terang Sakhowi.
Sementara Wakil Sekertaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Wahyudi, menambahkan, keberadaan dari BTM sangat strategis. Untuk itu PWM Jawa Tengah memiliki kepentingan untuk terus mengembangkan dalam kerangka dakwah. Untuk itu PWM akan terus mendorong PDM – PDM di Jawa Tengah untuk mendirikan BTM.
“Saya menyakini BTM di Jawa Tengah akan berkembang dikarenakan bukti dan manfaat BTM konkrit dirasakan oleh persyarikatan,”ucap Wahyudi.