26.5 C
Jakarta

Dorong PT Masuk Peringkat 500 Dunia, Pemerintah akan Tambah Alokasi Dana Riset

Baca Juga:

DEPOK, MENARA62.COM – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir terus mendorong perguruan tinggi untuk masuk peringkat 500 terbaik dunia. Saat ini, baru ada tiga universitas di Indonesia yang masuk dalam peringkat 500 terbaik dunia yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

“Kita memiliki 4.741 perguruan tinggi, tetapi baru 3 perguruan tinggi yang masuk peringkat dunia,” kata Nasir usai memimpin upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2019 di kampus UI Depok, Kamis (2/5/2019).

Untuk mendorong peningkatan kualitas perguruan tinggi tersebut pemerintah lanjut Nasir akan meningkatkan alokasi dana abadi riset dan dana khusus untuk pendidikan tinggi senilai Rp10 triliun pada 2020. Dengan dana senilai tersebut ditargetkan pada 2024 akan ada 11 PT yang masuk dalam peringkat 500 besar dunia.

Selain target meningkatkan jumlah PT terbaik, pemerintah juga akan focus meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi. Salah satunya adalah dengan pengembangan dan perluasan system pendidikan jarak jauh (PJJ).

“APK pendidikan tinggi Indonesia saat ini baru 34,58 persen. Artinya masih ada 65 persen lulusan SMA/SMK yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dan memilih bekerja,” jelas Nasir.

Perluasan PJJ diharapkan akan mempercepat pencapaian APK pendidikan tinggi. Targetnya pada RPJM, APK pendidikan tinggi sudah berada diatas 50 persen.

PJJ menurutnya adalah solusi untuk menyelesaikan APK pendidikan tinggi. Oleh karena itu, revolusi yang harus dihadapi adalah sistem pada saat sekarang harus dilakukan dengan online education dan kampus siber, dengan tetap mengutamakan kualitas pendidikan.

Lebih lanjut Nasir mengatakan bahwa pada era teknologi informasi seperti sekarang ini banyak pekerjaan diganti oleh teknologi otomatisasi. Karena itu PT harus beradaptasi dengan perubahan tersebut agar tenaga kerja yang dihasilkan bisa berdaya saing.

Nasir menuturkan, selain kualitas PT, daya saing dosen juga dikembangkan melalui peningkatan literasi. Tidak cukup dengan literasi baca, tulis, hitung (calistung) tetapi juga literasi data, teknologi, dan keuangan hingga kebudayaan.

“Harapannya kami bisa menyiapkan SDM yang berkualitas agar pembelajaran juga tak berhenti sampai kuliah, sampai kapan pun harus terus belajar,” ujarnya.

Untuk kesiapan dosen, Nasir menuturkan, pihaknya telah menginstruksikan kepada Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) bersama Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) untuk melakukanfocus group discussion (FGD) untuk meningkatkan kualitas para dosen yang ingin memasuki pada kuliah daring.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!