BANTUL, MENARA62.COM -– Pasca reformasi, berbagai paham pemikiran tumbuh dan berdiaspora. Ini menjadi arus baru yang tidak bisa dicegah. Sebagian mereka masuk ke organisasi arus utama, termasuk Muhammadiyah.
Demikian pendapat Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir ketika menyampaikan sejumlah catatan terkait dinamika keumatan terakhir. Pandangannya itu disampaikan dalam acara Konsolidasi Nasional PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (8/5/2019).
“Di satu sisi, kita harus menjaga ukhuwah. Namun di sisi lain, bagaimana penguatan paham ke-Islaman dan nilai-nilai ideologis kita di tengah situasi ini perlu diperhatikan,” ujarnya, seperti dilansir situs Muhammadiyah.or.id.
Menurutnya, para pimpinan Muhammadiyah harus hadir menunjukan petunjuk sebagai Islam yang berwatak tajdid di tengah arus. Pada saat yang sama, Muhammadiyah harus menghadirkan juga Islam Wasatiyah berkemajuan.
Muhammadiyah besar, dan semoga karena kualitas sumber dayanya. “Kita berharap kader amal usaha juga ada. Tidak perlu banyak mengeluh tentang kegagalan yang sudah terjadi, yang terpenting adalah bagaimana proyeksi ke depan untuk persyarikatan yang lebih baik lagi,” ujarnya. Berikutnya: > 2, 3, 4, 5