JAKARTA, MENARA62.COM — Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengungkapkan, PAN kehilangan delapan kursi pada pemilu 2019 yang baru dilalui.
“PAN di Jateng hilang 8 kursi, di Jatim 2 kursi hilang juga. Jadi PAN yang aman baru 43 kursi,” ujar Zulkifli dihadapan peserta pengkajian Ramadhan PP Muhammadiyah, Ahad (12/5/2019) malam.
Sebagai ketua PAN, ia menilai, pelaksanaan pemilu kali ini brutal. Kualitasnya, menurut Zulkifli, jika dibandingkan dengan pemilu lalu makin menurun. “Pemilu kali ini sangat dipengaruhi kekuatan modal. Salah-benar itu belakangan,” ujarnya.
Ia menceritakan tentang pengalamannya selama delapan bulan berkampanye di berbagai daerah di Indonesia.
“Selama delapan bulan ada pengalaman praktis, dibawah, peran struktural Muhammadiyah, NU, Persis, di hadapan rakyat sangat kurang. Secara umum diambil oleh para Habib. Mereka kalau pengajian bisa puluhan ribu. Di kalangan rakyat, yang ngurusnya itu mereka. Rakyat yang tidak bisa ke pengajian sepertai ke acara Muhammadiyah atau datang ke tempat mewah, itu digarap oleh habib-habib. Mereka diiming-imingi oleh surga, dihibur. Itu dilakukan tiap minggu, di RW, naik ke tingkat kecamatan, kabupaten hingga tingkat nasional. Tiga bulan sekali mungkin di Monas,” ujarnya.
Para habib, menurut Zulkifli, saat ini banyak fokus ngurus jamaah dibawah. Gerakannya sangat besar dan rutin.
Hal lain, menurut Zulkifli, ia mendapat banyak masukan dan mendengar sendiri bahwa 80 persen petani tidak punya tanah pertanian. “Mereka cuma buruh tani. Dulu orang tuanya petani punya banyak tanah, sekarag petani sudah tidak punya tanah lagi. Jadi, karena mereka cuma buruh tani, maka mereka miskin,”