28.8 C
Jakarta

Puluhan Penerima Beasiswa StuNed Ikuti Welcoming Session

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Sebanyak 31 pelajar Indonesia berhak memperoleh beasiswa StuNed tahun 2019. Mereka akan belajar di sejumlah universitas ternama di Negara Belanda dengan dukungan biaya beasiswa StuNed.

Dalam acara Welcoming session yang digelar alumni StuNed, para penerima beasiswa program StuNed tersebut memperoleh gambaran sekaligus support dari mereka yang sudah pernah belajar di Negara Belanda.

“Belanda adalah Negara yang paling nyaman untuk melanjutkan pendidikan. Karena di Negara tersebut suasana internasional sangat terasa. Kita bisa bertemu dengan banyak pelajar dari berbagai belahan dunia,” kata Ketua Ikatan Alumni StuNed (I Am StuNed) Immanuel Hutasoit, Sabtu (18/5).

Selain itu, belajar di Belanda tidak diharuskan menguasai bahasa Belanda. Karena bahasa pengantar di perguruan tinggi juga menggunakan bahasa Inggris. Jadi kendala bahasa jelas tidak ada.

Hingga saat ini, tercatat ada 4.500 alumni dari berbagai universitas di Belanda yang sudah bergabung dalam Ikatan Alumni StuNed. Organisasi ini juga telah melakukan berbagai kiprah dan kerjasama terutama untuk membangun Indonesia.

“Kami pernah bekerjasama dengan Kemendikbud. Bahkan belum lama ini kami melakukan anjangsana ke Komisi Pemberantasan Korupsi,” tambah Immanuel.

BACA JUGA:

Immanuel mengingatkan bahwa lolos dan berhak mendapatkan beasiswa StuNed bukan masalah gampang. Mengingat program beasiswa StuNed diperebutkan ribuan peminat setiap tahunnya.

“Anda benar-benar merupakan pilihan, bisa lolos dan mengalahkan ribuan pendaftar yang lain,” tambah Imanuel.

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, Staf Penasihat Bagian Politik Kedutaan Belanda di Jakarta, Roy Spijkerboer, Koordinator Tim Beasiswa, Indy Hardono.

Para penerima beasiswa program StuNed merupakan pelajar yang muda dan berkarakter  entrepreneurial. Mereka terpilih, setelah melewati serangkaian tahapan seleksi yang sangat ketat, dan berasal dari berbagai latar belakang.

Mereka diterima oleh berbagai perguruan tinggi berkelas dunia di Negara Belanda. Mereka akan  menimba ilmu di beberapa bidang “klasik” seperti hukum, pertanian, dan teknik sipil, terutama yang berhubungan dengan pengelolaan air dan pembangunan infrastruktur.

Koordinator Tim Beasiswa Indy Hardono optimis bahwa tingkat keberhasilan suatu program beasiswa tidak hanya ditentukan oleh kuantitas penerima, namun juga oleh kualitas penerima beasiswa tersebut. Hal ini sangat terlihat dari profil penerima beasiswa StuNed 2019.

Sementara itu Direktur Nuffic Neso Indonesia Peter van Tuijl, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa belajar di Negara Belanda merupakan impian banyak pelajar Indonesia. Melalui program beasiswa StuNed, mimpi untuk belajar di Belanda bisa terwujudkan.

“Ini merupakan salah satu mimpi anda yang akan segera menjadi kenyataan dalam mengambil peran aktif untuk membangun Indonesia,” kata Peter.

Welcoming session tersebut pada intinya diperuntukkan sebagai sesi dimana para awardees menerima, serta menandatangani StuNed Scholarship Award Letter, yang diserahkan langsung oleh Peter van Tuijl selaku Direktur Nuffic Neso Indonesia, dan disaksikan oleh perwakilan Kedutaan Belanda, Roy Spijkerboer.

Para penerima beasiswa StuNed ini nantinya akan menyebar ke masing-masing universitas tujuan mereka di Belanda, yang secara umum awal tahun ajarannya akan mulai di September.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!