Masih dalam perjalanan safari Ramadhan Lazismu Jawa Tengah bersama syaikh dari Palestina, Selasa (21/5/19) rombongan melaksanakan jamaah shalat subuh di masjid At-Taqwa Kota Tegal. Rombongan Lazismu Jawa Tengah dipimpin oleh direktur Lazismu Jawa Tengah, Alwi Mashuri di dampingi oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tegal, Nadhirin dan direktur Lazismu Kota Tegal, Rosyidin.
Shalat subuh dilaksanakan dengan berjamaah, dipimpin oleh imam syeh Muhammed Al Hilouw dilanjutkan dengan tausiyah selama kurang lebih satu jam.
Dalam ceramahnya imam syeh Muhammed menyampaikan tentang pentingnya kebersamaan. Dia menceritakan tentang Negara Palestina yang saat ini sedang mengalami peperangan, salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya persatuan. Bahwa Islam adalah rahmatan lil alamiin, Islam adalah rahmat bagi seluruh alam dan untuk mewujudkannya diperlukan persatuan dan kebersamaan.
Imam Al Hilouw mewakili rakyat Palestina menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang sudah banyak membantu. Terutama bantuan beras yang banyak masuk di Palestina, kemudian juga bantuan kesehatan, baik tim medis, obat bahkan pembangunan gedung rumah sakit bagi rakyat Palestina.
Dia menekankan, kedatangannya di Indonesia bukan semata-mata untuk mencari dana, namun kedatangannya lebih menekankan aspek dakwah amar makruf nahi mungkar. Khusunya tentang pemahaman terhadap kandungan Al-Qur’an. Dia menginginkan agar orang-orang Indonesia mempelajari Al-Qur’an dan menjadi hafiz Qur’an. Karena pada dasarnya, ajaran Islam adalah melaksanakan isi Al-Qur’an. Untuk itu perlu pemahaman dan penguasaan terhadap Al-Qu’ran.
PDM Kota Tegal, Nadzirin memberikan perhatian yang sangat serius terhadap kedatangan tamu rombongan syeh dari Palestina. Rombongan disambut di sebuah café sambil berbincang banyak tentang dakwah dan zakat. Dirinya yang berlatar belakang seorang pebisnis menyampaikan pentingnya lembaga zakat berkolaborasi secara dengan pelaku bisnis.
Seorang amil punya kewajiban mengambil zakat dari dunia usaha. Untuk itu diperlukan kedekatan, menjalin hubungan baik untuk mendapatkan kepercayaan. Baru seorang amil bisa mengambil dana zakat dengan mudah. Dengan dana ZIS (zakat, infaq & shadaqah) yang kuat, lembaga amil baru bisa bergerak membantu menyelesaikan permasalahan kemanusiaan. Masih banyak permasalahan yang belum bisa diselesaikan semisal kemiskinan, kebodohan dan bahkan korban peperangan.
Dirinya juga menekankan kepada generasi muda agar mulai belajar bisnis sejak dini. Dia menjelaskan bahwa penguasaan ketrampilan berusaha itu berlangsung bertahun-tahun dan harus dilakukan secara kontinyu. Untuk mendapatkan keberhasilah yang besar harus dimulai dari hal-hal yang kecil terlebih dahulu. Dan diperlukan orang-orang yang tangguh dan mau berusaha keras agar mampu bersaing hingga meraih kesuksesan yang di inginkan.
Nadzirin juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan semua orang dan semua bangsa. Tidak ada perbedaan yang harus dipermasalahkan, ada orang Jawa, Sunda, Cina, juga Arab. Bahkan dalam obrolan bersama imam Al Hilouw, dia menyatakan suatu saat nanti dirinya ingin pergi ke Palestina, insya Allah.