JEDDAH, MENARA62.COM – Buku manasik haji sebaiknya dilengkapi dengan panduan perlindungan jemaah haji. Sebab buku tersebut selama di Tanah Suci hampir selalu dibawa oleh jemaah.
“Harus dimaksimalkan manfaatnya, tidak sekedar berisi doa-doa dan panduan ibadah,” kata Delegasi Amirul hajj Imam Addaruqutni dikutip dari media center haji, Senin (19/8/2019).
Panduan perlindungan tersebut misalnya tata cara jika terpisah dari rombongan atau apa yang harus dilakukan jika ada jemaah yang ‘hilang’. Dengan memasukkan panduan perlindungan jemaah pada buku manasik, akan memperkecil kemungkinan jemaah itu hilang atau pun tertinggal.
“Maka panduan perlindungan jemaah kiranya bisa dimasukkan dalam suplemen di buku itu, di dalam buku bimbingan manasik nantinya,” ujarnya.
Imam juga menuturkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. menitikberatkan pada kualitas ibadah haji dari sisi bimbingan ibadah pada musim haji tahun depan. Salah satu yang menjadi instrumennya adalah upgrade buku manasik haji.
Imam Addaruqutni yang telah beberapa kali menjadi delegasi Amirull hajj menyatakan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini adalah yang terbaik.
“Saya lihat langsung tahun ini adalah penyelenggaraaan ibadah haji terbaik. Baik layanan umum, baik akomodasi, transportasi maupun katering dengan perbedaannya di tahun-tahun sebelumnya sudah berbasis zonasi, nampaknya ini juga akan efektif,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pada tahun ini, tingkat kematian dan jumlah jemaah yang sakit lebih sedikit ketimbang tahun lalu.
“Padahal, dari segi perkiraaan jemaah, tahun ini tingkat ristinya lebih tinggi,” tuturnya.