32.7 C
Jakarta

Jika Pemerintah Ingin Fokus Membangun SDM, Pendidikan Dasar Harus Dibenahi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Membenahi pendidikan dasar (SD) menjadi persoalan yang harus dilakukan pemerintah jika ingin memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Sebab selama ini pendidikan dasar banyak terabaikan bahkan terkesan dianaktirikan.

“Padahal pendidikan dasar adalah fondasi terpenting dalam proses pendidikan selanjutnya,” kata Pengamat dan Praktisi Pendidikan dari Center of Education Regulation and Development Analysis (Cerdas), Indra Charismiadji, Senin (2/9/2019).

Diakui baik politisi maupun pejabat kurang tertarik untuk menggarap pendidikan dasar. Karena hasilnya tidak bisa langsung dilihat sementara dari segi prosesnya juga memakan waktu cukup lama.

“Politisi maunya bicara pendidikan yang hasilnya cepat. Misalnya pendidikan vokasi,” lanjutnya.

Karena itu menurut Indra jika pemerintah ingin focus pada pembangunan SDM  untuk lima tahun ke depan, maka penting untuk membenahi pendidikan dasarnya. Pendidikan di SD intinya harus dikuatkan terlebih dahulu.

Penguatan pendidikan SD harus dilakukan dari berbagai sisi, baik sarana prasarana, maupun guru-gurunya. Misalnya jangan memberikan kriteria guru dengan kualitas rendah pada pendidikan SD. Karena ketrampilan guru mengajar anak-anak SD ikut menentukan keberhasilan pendidikan anak yang bersangkutan di kemudian hari.

Indra mencontohkan kasus kerusuhan di Papua. Kasus tersebut tidak bisa dilepaskan dari buruknya proses pendidikan dasar. “Buruknya pendidikan dasar memungkinkan masyarakat mudah digoyang, mudah diprovokasi, maka timbul kerusuhan,” lanjutnya.

Pembenahan pendidikan dasar jelas Indra sekaligus menanamkan fondasi agar anak memiliki kegemaran membaca. Dalam berbagai survey, seperti UNESCO dan PISA, ternyata orang Indonesia memiliki budaya literasi yang rendah nomor 60 dari seluruh Negara di dunia meski proyek untuk program literasi pada urutan 15 dunia.

“Proyek literasinya sangat banyak tapi hasilnya tidak ada. Jadi tidak berbanding lurus antara usaha dengan hasil,” tambahnya.

Untuk membangkitkan budaya literasi masyarakat Indonesia, sekali lagi Indra memandang pentingnya peran pendidikan dasar. Di hampir semua sekolah SD di Indonesia, anak sudah dijejali dengan beragam ilmu. Anak juga sudah dituntut untuk bisa membaca menulis dan berhitung pada kelas awal.

Padahal calistung yang diberikan pada anak secara dini, akan mempengaruhi cara berpikir anak. Dimana anak akan terbiasa membaca hal-hal yang pendek, tidak terlatih untuk mendengarkan dan melakukan analisa.

Justeru yang tepat, pada anak kelas pemula termasuk PAUD, anak harus dibiasakan untuk banyak mendengar. Dari proses mendengarkan guru dengan durasi cerita yang panjang maka anak yang belajar untuk menyerap hal-hal lebih banyak lagi. Dengan demikian anak akan memiliki kemampuan untuk mengingat sesuatu lebih banyak, menganalisa dan mengungkapkan satu persoalan lebih lengkap.

Jadi lanjut Indra, jika pemerintah benar-benar mau serius menggarap SDM, maka hal penting yang harus dilakukan segera adalah membenahi pendidikan dasarnya, SD harus digarap lebih serius dibanding tahun -tahun sebelumnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!