JAKARTA, MENARA62.COM – Puluhan orang tewas, ribuan orang mengungsi, serta puluhan bangunan pemerintahan, bisnis, dan rumah dibakar dalam amuk massa kelompok separatis di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya, Papua, pekan lalu. Atas peristiwa ini, Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PB KBPII) mengeluarkan pernyataan dan imbauan untuk bersama-sama memulihkan situasi.
Ada enam butir pernyataan yang ditandatangani Ketua Umum PB KBPII Nasrullah Larada dan Sekjen Asep Efendi. Pertama, Pemerintah RI dengan segala perangkat yang dimilikinya, diharapkan segera hadir untuk menyelesaikan permasalahan rusuh Papua dengan pendekatan kemanusiaan dan keadilan secara holistik.
“Untuk saat ini pendekatan keamanan yang represif tidak selalu tepat untuk menyelesaikan permasalahan di Wamena dan Papua pada umumnya. Perlu didorong pendekatan keamanan yang preventif, terutama untuk memastikan tidak meluasnya kerusuhan dan memastikan tersampaikannya bantuan kemanusiaan kepada warga negara yang membutuhkan,” katanya, di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Kedua, para tokoh masyarakat dari berbagai daerah, terutama yang bersinggungan dengan kejadian di Wamena karena warganya banya merantau ke daeah konflik Papua, dimintamenahan diri. “Jangan membuat pernyataan dan sikap yang dapat memicu konflik lebih dalam,” ujarnya.
Ketiga, mendorong segera dilakukan dialog mewakili golongan dan suku bangsa yang bersinggungan dengan kondisi di Wamena, baik dilakukan di Papua maupun di Jakarta. “Ini untuk meredam suasana dan mencari solusi untuk kehidupan bernegara yang lebih baik.”
Keempat, pemerintah pusat dan daerah secara bersama-sama agar senantiasa memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, agama, dan golongan. “Pada dasarnya pemerintah adalah pelayan dan pelindung seluruh masyarakat tanpa terkecuali.”
Kelima, tokoh masyarakat dan tokoh agama agar memberikan keteladanan dalam menciptakan suasana damai. “Suara dan sikap para tokoh agama dan tokoh masyarakat selalu didengarkan dan menjadi panutan bagi masyarakat, sehingga hal ini sangat berpengaruh dalam menciptakan situasi dan kondisi kehidupan masyarakat yang kondusif.”
Keenam, warga KBPII di seluruh Indonesia, terutama di Papua, agar dapat berupaya menjalin silaturahmi dan dialog antar kelompok yang berada di Wamena dan Papua pada umumnya. “Mari kita ikut menjaga kedamaian dan keutuhan NKRI,” tandas pernyataan PB KBPII.