30.2 C
Jakarta

Ekonomi Digital Tumbuh Pesat, Menristek Optimis 2020 Tambah 2 Startup Unicorn

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro optimis Indonesia mampu melahirkan 2 startup Unicorn baru pada awal tahun 2020. Optimisme tersebut dilandasi fakta pertumbuhan ekonomi digital yang naik secara signifikan dari tahun ke tahun.

Penambahan 2 startup unicorn tersebut akan melengkapi 5 startup unicorn yang telah ada saat ini, yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Ovo, dan Gojek. Unicorn Gojek sendiri saat ini memiliki nilai valuasi diatas USD 10 miliar dan berstatus sebagai decacorn.

“Ekonomi digital kita ini perubahannya luar biasa pesat. Saat ini ‘officially’ unicorn-nya 5, berpotensi nambah 2 lagi. Akhir tahun ini. Jadi mudah-mudahan memasuki tahun baru 2020 nanti, unicorn kita bisa 7,” ujar Menteri Bambang saat memberikan Keynote Speech pada acara ”Indonesia BusinessNews Award (IBA) 2019” di Auditorium Habibie Gedung BPPT II, Jalan MH Thamrin, Jakarta Rabu petang (6/11).

Diakui Bambang dengan memiliki 5 startup unicorn, Indonesia telah masuk menjadi negara dengan startup unicorn terbanyak di Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga masuk menjadi 10 negara dengan startup unicorn terbanyak di dunia.

“Dengan 5 saja kita sudah menjadi negara dengan unicorn terbanyak di Asia Tenggara dan masuk top 10 di dunia. Jadi kalau 7, barangkali rangking di dunia juga naik,” jelasnya.

Bambang menambahkan fenomena digital global saat ini membawa perubahan yang sangat radikal di dalam dunia usaha. Teknologi digital hendaknya dapat diterapkan sepenuhnya pada seluruh rantai nilai industri, sehingga melahirkan business process baru berbasis digital untuk menghasilkan produk berkualitas, serta mencapai produktivitas yang tinggi.

Menurut Bambang, tantangan bagi setiap Pemimpin Perusahaan adalah memastikan semua karyawan, baik di level manajerial maupun operasional untuk selalu beradaptasi dengan teknologi digital maupun teknologi maju lainnya. Jangan sampai suatu Perusahaan sudah memutuskan untuk Go Digital tetapi karyawan nya masih belum bisa beradaptasi.

“Perusahaan saat ini dituntut berubah melalui pemanfaatan teknologi dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” tukasnya.

Ia berharap inovasi yang dihasilkan memberikan dampak yang lebih besar ke masyarakat dan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, Ia mengapresiasi ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh Majalah Indonesia BusinessesNews dalam mendukung terciptanya iklim usaha, kerja dan inovasi yang kondusif di Indonesia.

“Saya sangat senang dan mengapresiasi  awarding ini dengan Tema Business Transformation for Excellence Performance, yang diikuti oleh puluhan perusahaan BUMN dan swasta. Karena program seperti ini dapat mendorong dan memotivasi perusahaan di Indonesia yang berpartisipasi pada penghargaan ini dan juga yang belum berpartisipasi, untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menjalankan businessnya,” ucapnya.

CEO Indonesia BusinessNews Award (IBA) 2019 Irnanda Laksanawan mengatakan penyelenggaraan IBA merupakan respons atas perubahan lanskap bisnis di tingkat global. Khususnya disebabkan ‘disruption technology’ yang kemudian mendorong disruption economy.

“Untuk profiling perusahaan-perusahaan Indonesia seberapa siap menghadapi perubahan tren bisnis global tersebut. Serta melihat tantangan dan peluang yang muncul maka kami mengadakan IBA 2019,” katanya dalam sambutan IBA 2019.

Ia menyebut ada enam kategori penghargaan dalam IBA 2019. Yaitu the Best Vision and Mission, the Best Growth Strategy, the Best Human Capital, the Best Innovation and Business Transformation, the Best Corporate Performance dan the Best CEO. Sebanyak 37 perusahaan, satu kementerian dan satu lembaga pemerintah mendapat penghargaan ajang IBA 2019.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Dewan Juri IBA 2019 Jumain Appe  dari Kemristek/BRIN, CEO Indonesia BusinessNew Award Irnanda Laksanawan, Dadang Rizki Ginanjar Staf Khusus Menristek/Brin bidang Media, Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristek/BRIN Nada D.S Marsudi, para Direktur Utama BUMN dan BUMS, serta tamu undangan lainnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!