Batam – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (LPDB-KUMKM) menandatangani nota kesepahaman dengan dua lembaga strategis, yaitu Perguruan Tinggi (PT) dan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (PLUT-KUMKM). Kerjasama tersebut ditandatangani Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo dengan para pimpinan lembaga terkait dalam Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Dana Bergulir di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (15/11)kemarin
Dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan mengatakan, LPDB-KUMKM hadir sebagai solusi pembiayaan bagi koperasi dan UMKM yang ingin mengakses fasilitas pembiayaan dengan bunga murah. “Untuk mempermudah pelaku koperasi dan UKM dalam mengakses fasilitas pembiayaan, maka LPDB-KUMKM bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan UMKM di tingkat provinsi seluruh Indonesia, termasuk PLUT-KUMKM dan Perguruan Tinggi,” kata Prof Rully.
Selain itu, lanjut Prof Rully, melalui Permenkop Nomor 06 Tahun 2019 dijelaskan bahwa persyaratan pengajuan pinjaman kepada LPDB-KUMKM semakin dipermudah. “Dengan kemudahan tersebut diharapkan semakin banyak pelaku koperasi dan UMKM yang dapat mengakses pinjaman/pembiayaan kepada LPDB-KUMKM,” tandas Prof Rully.
Sementara itu, Braman menegaskan bahwa MoU dengan PLUT-KUMKM sebagai bentuk perpanjangan tangan LPDB-KUMKM di daerah. “Nantinya, di setiap PLUT-KUMKM akan dibentuk Pojok Layanan Informasi (Poli) LPDB-KUMKM,” ucap Braman.
Untuk tahap awal dilakukan kerjasama dengan 12 PLUT-KUMKM, yaitu Provinsi Aceh, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Subang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Kendal, Kabupaten Pacitan, Kota Banjar Baru, Kota Surakarta, dan Kota Batam. “Secara bertahap akan kita realisasikan di 61 PLUT-KUMKM di seluruh Indonesia,” ujar Braman.
Menurut Braman, kerjasama dengan PT dan PLUT-KUMKM akan memudahkan LPDB-KUMKM melakukan sosialisasi. “Dengan adanya PLUT-KUMKM yang sudah tersebar di berbagai provinsi, kami harapkan dapat mensosialisasikan dan sekaligus memberikan bimbingan teknis kepada koperasi dan UMKM yang ingin mengakses dana bergulir LPDB-KUMKM,” kata Braman.
Braman menambahkan, pihaknya akan membimbing salah satu konsultan PLUT-KUMKM agar bisa memberikan arahan kepada pelaku koperasi dan UMKM di daerah terhadap akses pembiayaan melalui LPDB-KUMKM. “PLUT dapat juga melakukan checklist terhadap proposal yang akan dikirim calon mitra,” kata Braman.
Sementara itu, terkait kerjasama dengan PT, Braman berharap para pelaku UMKM bisa mengelola keuangan dengan benar dalam mengembangkan usahanya. “Khusus dengan PT adalah kerjasama pendampingan, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang salah satunya menyangkut pengabdian masyarakat,” jelas Braman.
Kerjasama LPDB-KUMKM dengan PT, antara lain dengan Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Brawijaya Malang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Andalas (Unand) Padang.
Bagi Braman, peran PT amat krusial pada level pra dan pasca penyaluran dana bergulir. Salah satunya adalah pendampingan bagi UKM dalam menyusun proposal dana bergulir. “Karena, rata-rata proposal yang diajukan para UMKM itu masih jauh dari harapan. PT bertugas menyempurnakan dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan penting bagi LPDB-KUMKM. Bila dokumen sudah bisa lengkap dan benar, maka 21 hari pelayanan kami akan tercapai,” papar Braman.
Begitu juga pasca pencairan dana bergulir, dimana pihak PT akan selalu melakukan monitoring dan evaluasi para UMKM dalam mengelola dana bergulir. “Awal tahun depan, LPDB-KUMKM juga akan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan Fintech untuk lebih mempercepat akselerasi penyaluran dana bergulir,” pungkas Braman