Bogor, Menara62.com – Pemberdayaan ekonomi bagi kelompok usaha kecil menengah merupakan solusi dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Bagi lembaga amil zakat nasional seperti Lazismu pemberdayaan ekonomi bagian dari program penyaluran zakat yang produktif untuk para penerima manfaat.
Program pendayagunaan itu dilakukan Lazismu untuk keluarga duafa yang kepala keluarganya seorang penyandang disabilitas. Dia adalah Wowo Kuswo (45) yang tinggal di Babakan Bunar, Desa Bunar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lazismu meyalurkan bantuan melalui program pemberdayaan UMKM untuk Bapak Wowo berupa modal untuk membuat usaha warung yang berisi sayur dan sembako. Penyerahan dilakukan di rumah Pak Wowo pada Kamis, 21 November 2019.
Manager Program Lazismu, Falhan Nian Akbar, mengatakan, beberapa bulan lalu Pak Wowo datang ke kantor Lazismu di bilangan Menteng, Jakarta, memohon bantuan usaha. Melalui surat permohonan itu, menurutnya dia pantas mendapat bantuan program zakat.
“Pak Wowo sendiri kondisinya dari keluarga duafa dan penyandang diasabilitas,” kata Falhan.
Maka Lazismu pada 6 November 2019, setelah survei langsung memberikan bantuan itu. Selain bantuan untuk warung, kata Falhan, Lazismu memberikan 3 ekor ayam kampung agar bisa dipelihara Pak Wowo. “Sementara untuk ketiga anaknya Lazismu memberikan 3 paket bantuan peralatan sekolah (school kits).
Falhan mengatakan, program ini bagian dari integrasi dan implementasi program zakat dan kajian tarjih Muhammadiyah berkenaan dengan fikih disabilitas. “Penyandang disabilitas adalah kelompok rentan yang perlu mendapat perhatian untuk pemberdayaan ekonomi,” paparnya.
Sementara itu, PR Manager Lazismu, Nazhori Author, menilai, apa yang dilakukan Lazismu langkah nyata mewujudkan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “Hal ini juga sebagai bentuk mengamalkan 13 rekomendasi Muhammadiyah dalam mendukung dakwah yang berkemajuan,” terangnya. Author menambahkan ini juga amanat dari muzaki maka penerima manfaat harus tepat sasaran.
Dalam kesempatan itu, Wowo Kuswo, menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada donatur Lazismu atas bantuan ini. “Saya bahagia doa saya dikabulkan Tuhan yang pada akhirnya Lazismu datang ke rumah saya,” pungkasnya.
Sejak 2015 sampai 2017 saya tidak bisa menafkahi keluarga karena kondisi tangan sebelah kanan saya yang diamputasi akibat tersengat listrik. “Hanya isteri dan anak-anak yang terus memberi motivasi untuk tetap kuat dan terus berusaha,” ucapnya.
Setelah peristiwa itu, tahun 2018 saya dan isteri berdagang kecil-kecilan berjualan sayur di rumah agar anak-anak tetap bisa bersekolah. Lazismu telah membantu mewujudkan mimpi saya untuk membuka usaha, katanya yang pertama kali mengetahui Lazismu melalui instansi lain. (na).