JAKARTA, MENARA62.COM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan penghargaan khusus bagi para inovator yang hasil inovasinya bermanfaat besar bagi masyarakat, serta berhasil dikomersialisasikan secara massal. Apresiasi kepada innovator lokal tersebut penting sebagai salah satu langkah BPPT dalam menumbuhkembangkan ekosistem inovasi di Indonesia.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan kalau mau Indonesia maju dan memiliki daya saing yang kuat, kuncinya adalah pada pendayagunaan dan penguasaan teknologi.
“BPPT siap mendukung. Bahkan tahun 2020 kami telah siapkan program strategis seperti peningkatan kemandirian bahan baku obat berbahan lokal, pendayagunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence, serta program strategis nasional lainnya,” tegas Hammam, Kamis (5/12/2019).
Perkembangan teknologi dikatakan Hammam tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan masyarakat di era revolusi industri 4.0. “BPPT pun saat ini terus mendorong Ekosistem Inovasi sebagai salah satu langkah strategis dalam membangun kompetensi nasional, dalam menghadapi era revolusi industri 4.0,” jelas Hammam.
BPPT Innovator Award
Lebih lanjut Sekretaris Utama BPPT, Dadan Moh. Nurjaman menuturkan bahwa dalam membangun ekosistem inovasi, BPPT memerlukan kolaborasi lintas sektor, meliputi pihak Akademisi, Pelaku Industri serta Pemerintah.
“Istilah kata itu namanya sinergi ABG, Akademisi, sektor Bisnis, dan Government atau pemerintah,” jelas Dadan.
Sebagai upaya membangun sinergi kalangan ABG kata Dadan, BPPT pada Selasa pekan depan (10/12) juga akan menghelat gelaran BPPT Innovation Day, yang akan mempertemukan kalangan Akademisi, sektor Bisnis, dan Government itu, di Gedung Pusat Inovasi dan Bisnis Teknologi BPPT, Kawasan Puspiptek, Tangerang Selatan.
Dadan kemudian mengatakan, era Revolusi Industri 4.0 ini diiringi kemajuan, serta perubahan yang cepat dan dinamis. “Era industri 4.0 menuntut Indonesia untuk terus bertransformasi, termasuk dalam penerapan inovasi. Fenomena disrupsi digital yang terus terjadi juga harus dapat diantisipasi, apabila kita tidak melakukan inovasi maka kita akan tertinggal,” katanya.
BPPT tambahnya dengan kompetensi teknologi yang dimiliki, akan terus berupaya dalam mendorong terciptanya budaya inovasi dan menggandeng seluruh stake holder dalam mendukung lahirnya ekosistem inovasi yang akan berdampak pada majunya Indonesia di era revolusi industri 4.0.
Inovasi sebut Dadan, merupakan kata kunci dalam mendorong pembangunan Indonesia yang maju, mandiri serta berdaya saing, dan gelaran acara BPPT Innovation Day 2019 memiliki peranan untuk mengingatkan pentingnya membangun budaya dan ekosistem inovasi.
“Sekarang saatnya bangkit dan mulai berpikir bahwa inovasi merupakan langkah awal dari sebuah keunggulan daya saing,” ungkap Dadan.
Inkubasi Bisnis Teknologi
Perlu diketahui, ekosistem inovasi merupakan pendekatan yang dilakukan BPPT dalam meningkatkan kinerja inovasi. Dalam mewujudkannya, dibutuhkan dukungan para stakeholder melalui kolaborasi dan kerjasama untuk menghasilkan lingkungan yang mendukung aktivitas inovasi. Menambahkan penjelasan Sekretaris Utama BPPT, lebih lanjut Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) BPPT Gatot Dwianto menguraikan terkait pola kerja sama yang selama ini dilakukan BPPT dalam mendorong terciptanya ekosistem inovasi.
Pola kerja sama itu meliputi kerjasama lisensi yang dilakukan Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) yang bertujuan untuk menerapkan hasil invensi BPPT ke dalam industri yang sudah eksisting. Kemudian inkubasi bisnis berbasis teknologi oleh Balai Inkubator Teknologi (BIT) untuk menciptakan wirausaha baru berbasis teknologi. Kedua pola kerjasama tersebut, ditujukan guna menghasilkan calon pengusaha berbasis teknologi yang berdaya saing.
“BPPT concern dalam melakukan inkubasi bisnis, karena Indonesia butuh kumpulan calon pengusaha yang mampu menghasilkan produk inovasi yang memiliki nilai komersial. Tingkat serapan inovasi itu juga menjadi indikator daya saing, serta upaya mendorong peningkatan perekonomian nasional,” kata Gatot.
Inkubasi bisnis teknologi yang dilakukan BPPT tambahnya, juga meliputi akses pemasaran, dimana tahapan ini BPPT pun telah menggandeng Buka Lapak. Sebagai startup berpredikat Unicorn, Buka Lapak diharapkan mampu memberikan mentoring terkait kiat sukses dalam membangun bisnis serta memasarkan produk inovatif di industri e-commerce kepada para calon pengusaha yang dibina Balai Inkubator Teknologi (BIT) BPPT.
“Buka Lapak diharapkan mampu memberi dukungan dalam hal jejaring kerja sama dan mentoring kepada calon perusahaan pemula yang dibina oleh BPPT, sehingga para calon pengusaha itu akan semakin luas akses untuk memasarkan produk inovasinya,” pungkas Gatot.