29.2 C
Jakarta

Presiden BJ Habibie Ingatkan Pentingnya SNI

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-20 Badan Standardisasi Nasional (BSN) dihadiri oleh Presiden RI ke-3 Prof BJ Habibie. Dalam orasi ilmiahnya, Habibie menilai pentingnya standar suatu produk.
“Mengapa saya memikirkan standar? Karena saya berkeyakinan bahwa bangsa Indonesia harus mengandalkan pada kualitas sumber daya manusia yang terbarukan. Dan bukan pada sumber daya manusia yang dititipi sumber daya alam yang melimpah agar bangsa lain bisa menikmatinya,” papar Habibie.
Karena itu ia mendorong agar BSN benar-benar memperhatikan masalah penerapan standar dimana Indonesia sudah memiliki SNI. Kesadaran dan pemahaman baik kalangan industri maupun masyarakat tentang SNI harus terus ditingkatkan.
“Standar bukan masalah menang atau kalah. Tetapi bagaimana sebuah produk dari negara A bisa masuk ke Indonesia atai sebaliknya. Bagaimana masyarakat memiliki standar keamanan yang sama saat menggunakam produk,” lanjutnya.
Sementara itu Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan BSN terus berupaya meningkatkan kiprahnya di era globalisasi ini. Berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya berbagai upaya dilakukan agar SNI ini benar-benar dipatuhi kalangan industri.
Sementara itu Kepala Biro Hukum Organisasi dan Humas BSN Budi Rahardjo mengatakan BSN dibentuk untuk memperkuat fungsi koordinasi kegiatan standardisasi di Indonesia. Sehingga penetapan standar yang sebelumnya bersifat sektoral di beberapa kementerian/lembaga menjadi satu sebagai acuan nasional.
Sejak dibentuk, BSN telah memperoleh beberapa capaian. Diantaranya adalah mendeklarasikan Masyarakat Standardisasi Indonesia (Mastan) pada tahin 2005, yang kini beranggotakan 4.709.
Lalu pada 2007 , SNI Mi Instan berhasil diadopsi menjadi standar Internasional Codex. Sukses ini dilanjutkan dengan SNI produl tempe kedelai, tepung sagu, lada hitam, lada putih, pala dan bawang merah.
Pencapaian lain adalah meningkatnya jumlah SNI yang ditetapkan yang sampai September 2016 tercatat 9.050 SNI (aktif). Mengembangkan skema Penilaian Kesesuaian sehingga per tahun 2016 sebanyak 1.171 laboratorium, lembaga Inspeksi dan Penyelenggara Uji Profisiensi dan 227 Lembaga Sertifikasi terakreditasi Komite Akreditasi Nasional. Hingga 2016, BSN juga telah menetapkan 116 Komite Teknis Perumus SNI.
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!