JAKARTA, MENARA62.COM – Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengingatkan warga DKI Jakarta agar meningkatkan kewaspadaan terhadap demam berdarah dengue (DBD). Sebab trend DBD di DKI Jakarta diperkirakan meningkat pada Maret-April 2020 ini.

Jakarta memiliki keunikan sendiri, dimana trend DBD baru akan terjadi Maret-April ini, berbeda dengan wilayah lain,” kata Nadia pada temu media, Rabu (11/3/2020).

Menurut Nadia, Provinsi DKI Jakarta memiliki program pengendalian nyamuk lebih baik. Selain itu DKI bekerja sama dengan BMKG juga melakukan analisa terkait iklim.

Dari sistem peringatan dini tersebut, DKI lanjut Nadia dapat melihat kecamatan mana saja yang berpotensi terjadinya ledakan kasus DBD.

“Karena sudah ada peta potensinya, DKI bisa melakukan intervensi sehingga kasus DBD bisa dicegah seminimal mungkin,” lanjutnya.

Sejak Januari hingga Maret pekan kedua ini, jumlah kasus DBD secara nasional mencapai 17.820 kasus dengan angka kematian mencapai 104 kasus. Daerah paling tinggi adalah Lampung dengan angka 3.423 kasus yang terkonsetrasi di 6 kabupaten. Disusul kemudian NTT dengan 2.711 kasus yang terkonsentrasi di Kabupaten Sikka.

Posisi ketiga adalah Jawa Timur dengan 1.761 kasus, selanjutnya Jawa Barat dengan 1.420 kasus dan yang di posisi kelima terdapat Jambi dengan 703 kasus DBD.

“Di Kabupaten Sikka, NTT akses air sulit karena memang kontur geografisnya sehingga saat kami melalukan asistensi di sana melihat begitu banyak tempat-tempat perlindungan nyamuk,” kata Siti Nadia Tarmizi.

Kabupaten Sikka sendiri sudah mendeklarasikan kejadian luar biasa (KLB) DBD sejak Januari 2020, dan telah diperpanjang hingga tiga kali.