28.8 C
Jakarta

Krisis APD Juga Landa Inggris, Dokter Diimbau Pakai Ulang Baju Hazmat

Baca Juga:

LONDON, MENARA62.COM – Krisis Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat di Inggris telah mendorong otoritas kesehatan mengeluarkan imbauan agar dokter dan petugas kesehatan menggunakan ulang baju hazmat. Imbauan tersebut mendapat reaksi keras dari para dokter dan petugas kesehatan.

Mereka mengkritik imbauan pemerintah tersebut dan menyebutkan ini sebagai kegagalan pemerintah melindungi dokter dan petugas kesehatan dalam penanganan pasien Covid-19.

Mengutip Reuters, Inggris kini berada di atau dekat puncak wabah virus corona di mana lebih dari 14.000 orang telah meninggal. Ini adalah angka kematian nasional tertinggi kelima dari pandemi yang terkait dengan setidaknya 150.000 kematian di seluruh dunia.

Pada hari Jumat pemerintah mengeluarkan pedoman baru untuk rumah sakit, menetapkan bahwa alternatif untuk gaun panjang bagi dokter dan petugas kesehatan untuk mencegah percikan cairan, termasuk penggunaan ulang baju hazmat atau bahkan mantel laboratorium lengan panjang.

“Pedoman ini adalah pengakuan lebih lanjut dari situasi yang mengerikan dimana beberapa dokter dan petugas kesehatan terus menemukan diri mereka dalam karena kegagalan pemerintah,” kata Rob Harwood, ketua Komite Konsultan di British Medical Association – serikat pekerja untuk dokter.

“Jika diusulkan agar staf menggunakan kembali peralatan, ini harus didorong oleh ilmu pengetahuan dan bukti terbaik – daripada ketersediaan – dan itu sama sekali tidak dapat membahayakan perlindungan petugas kesehatan.”

Inggris menjadi negara yang sedikit lamban dalam penanganan Covid-19 di antara negara-negara Eropa. Ini menimbulkan banyaknya kritik terhadap Perdana Menteri Boris Johnson, yang dirinya sendiri terjangkit virus dan sekarang mulai pulih dalam perawatan intensif.

Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan kepada sebuah komite pembuat undang-undang pada hari Jumat bahwa Inggris “ketat pada penggunaan baju pengaman” . Sebanyak 55 ribu baju akan segera tiba pada akhir pekan ini.

Seorang juru bicara departemen kesehatan mengatakan pedoman baru itu adalah untuk memastikan bahwa staf tahu apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan risiko jika kekurangan memang terjadi. Mereka mengatakan aturan baru tetap sejalan dengan standar internasional.

Royal College of Nursing mengatakan telah menulis “dalam istilah terkuat” untuk menyatakan keprihatinan mereka tentang perubahan peraturan, dan mengatakan mereka belum berkonsultasi tentang hal itu.

Penyedia NHS, badan yang mewakili rumah sakit dan bagian lain dari National Health Service (NHS) Inggris yang didanai publik, mengatakan tingkat pasokan baju hazmat sangat penting.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!