32.9 C
Jakarta

Muhammadiyah Harus Cetak Banyak Pengusaha

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Muhammadiyah harus banyak mencetak banyak pengusaha jika ingin ormas ini cepat maju dan berkembang sebagaimana Muhammadiyah di masa lalu. Hal ini disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y. Tohari dalam sambutan membuka Pengajian Bulanan Muhammadiyah bertema Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Umat di Ruang KH Ahmad Dahlan Gedung Dakwah Muhammadiyah. Jl Menteng Raya No. 62 Jakarta, Jumat  (07/04/2017).

Bagi Hajriyanto memiliki dan mencetak banyak pengusaha akan membuat Muhammadiyah menjadi organisasi yang kaya. Karena itu penting mengembalikan Muhammadiyah kepada ras pedagang sebagaimana didirikan dulu. Sehingga ormas ini menjadi cepat berkembang dan maju.

“Ini yg perlu ditumbuhkan di kalangan anggota Muhammadiyah yang harus banyak pedagangnya dan bukan pegawai atau pekerja,” lanjutnya.

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Dr. Anwar Abbas dan CEO kosmetik Wardah Ibu Nurhayati Subakat. Acara yang disiarkan secara live di TV MU ini dihadiri ratusan jamaah, baik dari dalam dan luar kota.

Senada dengan Hajriyanto, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Dr Anwar Abbas mengatakan Muhammadiyah harus lebih banyak mencetak pengusaha-pengusaha muda. Ini penting untuk mewujudkan Indonesia bisa segera menjadi 4 besar negara yang menjadi kekuatan ekonomi dunia seperti diprediksikan banyak pihak.

Indonesia akan setara dengan empat negara maju lain seperti China, India dan Brazil,” jelas Anwar.

Menurutnya, barang siapa yang menguasai kekuatan ekonomi dan politik, maka dia akan melahirkan kekuatan yang luar biasa bahkan cenderung menciptakan kekuatan  pemerintahan yang dholim yang tidak adil jika tidak ada penyeimbang. Untuk itu, umat islam harus bangkit secara ekonomi.

Saat ini indeks ekonomi Indonesia 0,4 yang artinya 1 orang meguasai 40 persen perekomian nasional. Dan secara kepemilikan tanah indeksnya 0,5 yang artinya 1 orang kaya menguasai 50 persen tanah Indonesia.

“Angka satu persen ini adalah dari etnis China. Kita tidak boleh membencinya, namun harus belajar dengan mereka bagaimana mereka bisa maju bersama dan saling bekerjasama,” lanjutnya.

Anwar juga mengingatkan dari 100 orang terkaya Indonesia hanya 15 orang saja yang Islam. Mengapa demikian? Pertama, semangat berbisnis lebih kuat, kedua, berbisnis secara fokus dan tidak tertarik ke politik dan lainnya. Ketiga, bekerja keras. Keempat, menguasai ilmu bisnis. Kelima, membangun jaringan. Keenam, kalau mau sukses bisnisnya harus rukun dengan istri dan keluarga, pelanggan, pemerintah dan masyarakat lainnya.

“Kalau ingin diperpanjang umurnya dan diperluas rejekinya maka jalinlah silaturahmi. Hadis ini cocok untuk jurus mengembangkan bisnis,” jelas Anwar.

Sementara itu pengusaha kosmetik Wardah, Nurhayati Subakat menjelaskan bahwa Wardah sharenya sudah mencapai 30 persen. Wardah muncul sejak 1995 dan muncul sepuluh tahun terakhir. “Kami pernah diundang oleh Bank Manduri Syariah dan ditanya mengapa Wardah yang brabding syariah bisa maju sangat cepat sementara Bank Syariah yang sama-sama muncul mulai tahun tahun 90-an hingga saat ini hanya memiliki share 5 persen dari perbankan nasional,” kata Nurhayati.

Wardah awalnya adalah home industri dan pernah mengalami bangkrut. Namun kemudian bisa bangkit lagi berkat pertolongan Alloh SWT melalui banyak hal seperti kemudahan pinjaman bank dan melalui banyak jaringan via multi level marketing hingga banyak dikenal publik.

Kunci kita berhasil lanjut Nurhayati  adalah punya mental marketing dan bukan mental konsunen. Mental konsumen lebih banyak mengeluh dan komplain sementara mental marketing adalah lebih banyak melayani. Mental ini yang harus dibangun oleh semua orang jika ingin maju.

“Jika kita mau pasti kita bisa dan mampu. Bekerja keras dan berdoa, maka Insya Alloh akan berhasil,” jelasnya.

Wardah kini sudah diakui dunia dgn beberapa penghargaan internasional dan mulai banyak dipadarkan di luar negeri. (cahyo)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!