27.8 C
Jakarta

Guru SD Muhammadiyah 1 Ketelan Gunakan Wayang untuk Media Pembelajaran Corona

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Seorang guru membuat media pembelajaran dan sosialisasi mengenai bahaya dan antisipasi penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19) menggunakan media wayang buatan sendiri cinorek ing kayu.

Mungkin jarang ditemukan dalam ruang kelas Sekolah Dasar (SD) pendidik begitu ceria mengeksplorasi tema. Tokoh Wayang Kresna merupakan Dewa Wisnu yang ngejawantah di dunia sebagai pemelihara alam semesta.

Berbahan kayu jati Belanda bekas palet, dioptimalkan sebagai karya seni yang memenuhi nilai ekonomis dan estetis.

“Dengan karya ini kita semakin peduli terhadap kelestarian alam dengan cara memelihara kelestariannya, menjaga kesehatan diri maupun kesehatan alam semesta. Hal itu diharapkan mampu memerangi kondisi pandemi yang tak kunjung usai,” kata Agung Sudarwanto di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, Sabtu (27/6/2020)

Wali Kelas adalah guru pilihan yang membantu kepala sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah ataupun minat siswa untuk beprestasi di kelas.

Di antara tugas pokok dan fungsi (tupoksi) wali kelas zaman now, adalah wali kelas berperan sebagai manajer kelas yang mengatur segala macam dan bentuk administrasi kelas.

Menyiapkan dokumen penilaian, melakukan pengelolan dan pembinaan, pencatatan anekdot dan home visit.

Menyiapkan data statistik kelas, seperti statistik kehadiran, statistik pencapaian program, dan statistik mastery learning. Konkritnya, monitoring program sadar salat, baca qur’an dan lain sebagainya.

Sedangkan guru bertanggungjawab kepada kepala sekolah, dan mempunyai tugas pokok dan bertanggung jawab melaksanakan proses belajar dan mengajar secara efektif dan efisien.

Wali Kelas III yang juga dalang muda berprestasi kelahiran Desa Kauman, Nganjuk Jawa Timur pada 4 Agustus 1979 ini mengaku mulai mendalang sejak kelas lima SD tahun 1990.

“Wali kelas zaman sekarang harus fast response. Hal ini untuk membangun komunikasi yang baik antara sekolah dan wali siswa agar tidak terjadi kesalahpahaman,” Pungkas Agung yang merupakan anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kota Surakarta Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!