29.2 C
Jakarta

Doddy Irawan, Nakhoda Baru Universitas Muhammadiyah Pontianak

Baca Juga:

PONTIANAK, MENARA62.COM – Dr. Doddy Irawan, ST., M.Eng terpilih menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak periode 2020-2024 menggantikan Dr. Helman Fachri, SE., MM. Upacara pelantikan dilakukan secara daring olehKetua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D, Selasa (11/8)

Acara yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan lt 3 Gedung UM Pontianak tersebut berlangsung khidmat dan lancar, sesuai protokol kesehatan. Jika biasanya pelantikan dihadiri oleh puluhan undangan, kali ini hanya dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pontianak, Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Kalimantan Barat, Badan Pembina Harian (BPH), Dekan dan para Dosen di lingkungan UM  Pontianak.

Dr. Helman Fachri, SE., MM Rektor periode (2008-2020) dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih pada Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas arahan dan bimbingan selama ini terkait dengan pengembangan universitas ke depan. Selama menjabat rektor beliau memprioritas pada tiga aspek yakni pembenahan pada system manajemen universitas, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia baik dosen maupun mahasiswa, pengembangan universitas pada tingkat internasional.

Dari tiga aspek tersebut UM Pontianak banyak menorehkan prestasi mulai dari peringkat pertama dari LLDikti Wilayah XI Kalimantan bidang kemahasiswaan kita menorehkan prestasi selama 4 tahun berturut-turut sehingga menaikan peringkat ke 67 dari 4.500  Perguruan tinggi se Indonesia. Pada penelitian kita masuk pada cluster utama. Ini adalah peringkat satu-satunya perguruan tinggi swasta sejajar dengan perguruan tinggi negeri.

Pelantikan Rektor UM Pontianak berjalan khikmad

Rektor terpilih Dr. Doddy Irawan, ST.,M.Eng  usai dilantik menjelaskan, jabatan baru yang diembannya tersebut merupakan amanah yang harus dijalankan dan dijaga bersama, serta pemikiran-pemikiran yang konstruktif selalu dibutuhkan untuk menghadapi tantangan mendatang yang cukup berat. Ada dua tantangan pertama globalisasi pada semua lini perguruan tinggi. Globalisasi berarti hilangnya sekat perpindahan arus barang dan jasa. Alhasil UM Pontianak Knowledge Factory harus mampu berkompetisi pada tingkat lokal, nasional bahkan internasional. Kedua peningkatan kapasitas dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta penguatan kelembagaan.

“Mari kita genggam peluang serta kepercayaan yang diberikan masyarakat, bekerja sama dengan pemerintah, dan meningkatkan pelayanan pada mahasiswa,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. H. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph. D, berpesan kepada Rektor baru UM Pontianak, bahwa dalam menghadapi masa transformasi new normal pandemi Covid-19 yang berdampak pada dunia pendidikan, maka investasi ke depan disesuaikan dengan perkembangan sistem pembelajaran online. Sehingga UM Pontianak mampu menghadapi tantangan ini.

Prof Lincolin juga mengucapkan terimakasih serta mengapresiasi atas pengabdian dan dedikasi Dr. Helman Fachri, SE., MM selama memimpin UM Pontianak hingga menghantarkan kampus yang menorehkan banyak prestasi baik penelitian, pengabdian, kemahasiswaanya serta sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di wilayah Kalimantan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!