32.1 C
Jakarta

Gita Pertiwi Gelar Webinar Kantin Ramah Anak

Baca Juga:

 

SOLO,MENARA62.COM – Sebanyak 101 peserta ikuti pelatihan online Gita Pertiwi penerapan protokol kesehatan dalam pengolahan makanan dan pengelolaan kantin sekolah sehat ramah anak saat pandemi Covid-19 via zoom, Rabu (12/8/2020).

Narasumber yang dihadirkan antara lain sekretarias UKS-M/gugus tugas kantin sehat sekolah ramah anak Hartoyo SPd MPd, Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Surakarta Arif Dwi Widodo SKM dan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama Loka POM Surakarta Lu’lu’atul Khodijah SKM dengan moderator Direktur Badan Usaha Rossana Dewi R.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati SH MH mengatakan mendukung kegiatan ini. Yang penting adalah pemahaman dan pengetahuan sekolah dan pengelola kantin juga supplier makanannya.

“Meskipun sekolah belum tatap muka dan bila tatap muka kantin tutup, tapi penting untuk persiapan mewujudkan kantin sekolah sehat ramah anak,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur Riset dan Riset Aksi Program Titik Eka Sasnti acara ini sangat penting dan bermanfaat untuk menghadapi tatanan baru pasca pagebluk Covid-19 yag semakin hari semakin mengganas.

“Untuk tahap 1 peserta dari SMKN 7, SMKN 4, SDN Mangkubumen Kidul 16 juga jurnalis online Sugiharko SPd,” jelasnya.

Pemateri Webinar Hartoyo menyampaikan dasar 6 kebijakan mulai UU No.2 th 2003 tentang Sisdiknas, UU No.36 th 2009 tentang Kesehatan, UU No.23 th 2002 tentang Perlindungan Anak, Permeneg PP dan PA No.8 th 2018 tentang SRA, Peraturan Bersama: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No.6/X/PB/2014, no.73 th 2014,No.41 th 2014, No.81 th 2014 tentang UKS/M dan Permenkes No.33 th 2012 ttg Bahan Tambahan Pangan.

Kedua, Rapor Kantin atau makanan penilaian mandiri kesehatan lingkungan kantin sekolah di sampaikan Arif Dwi Widodo yang menurutnya upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu faktor lingkungan baik fisik, kimia, biologi dan sosio budaya (40 %), faktor perilaku (30%) dan faktor genetika (10%).

“Hal ini menunjukkan bahwa faktor pelayanan kesehatan hanya memiliki kontribusi sebesar 20 %, sedangkan 80 % disebabkan faktor di luar pelayan kesehatan,” ungkapnya.

Ketiga, Penerapan Protokol Kesehatan dalam pengolahan makanan kantin sekolah disampaikan Lu’lu’atul Khodijah menyoroti Higiene Karyawan, penanganan, pengolahan dan penyajian pangan, pengendalian hama, sanitasi tempat dan peralatan.

Antusias peserta sangat terlihat dalam acara ini. Hal ini ditandai dengan peserta yang bertanya yang diajukan pada para pemateri.

“Pematerinya luar biasa dengan menyajikan ulasan sangat menarik. Selain itu, dia memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas humas dan publikasi kegiatan, Jatmiko.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!