JAKARTA, MENARA62.COM – Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Pontjo Sutowo mengimbau seluruh kader FKPPI mengambil peran penting dan strategis untuk secara aktif mengatasi berbagai masalah yang timbul sebagai dampak wabah Covid-19. Sebab wabah Covid-19 yang melanda Tanah Air sejak Maret 2020 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan masyarakat tetapi juga telah memporak-porandakan aspek ekonomi, sosial, politik, budaya (kultural), bahkan telah mengubah tatanan global.
“Sebagai organisasi kemasyarakatan yang sudah berpengalaman dan mandiri dengan struktur organisasi dan kader-kadernya yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, kita harus mengambil peran penting dan strategis, bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya untuk ikut secara aktif mengatasi berbagai masalah bangsa yang timbul sebagai dampak wabah Covid-19 saat ini,” kata Pontjo pada puncak Peringatan HUT FKPPI ke-42 yang digelar secara hybrid, Sabtu (12/9/2020).
Imbauan tersebut lanjut Pontjo, tentu bukan tanpa alasan, karena selama ini, FKPPI telah terbukti banyak berperan sebagai “agen perubahan (agent of change)” dan ”grup kreatif (creative group)” dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia tercinta.
Dalam menyikapi perkembangan situasi dan kondisi negara akhir-akhir ini terutama terkait pandemi Covid-19, setidaknya ada 4 hal penting yang harus dilaksanakan oleh seluruh kader keluarga besar FKPPI. Pertama, tetap menjaga agar FKPPI selalu menjadi organisasi yang “Bersatu dan Berdaulat”, bersatu jiwanya, bersatu badannya, sehingga mampu berkiprah secara lebih optimal dalam mempertahankan Pancasila, UUD 45, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Untuk itu, hendaknya seluruh Keluarga Besar FKPPI selalu memelihara komitmen, kekompakan dan soliditas serta memperkuat ikatan emosional organisasi,” jelas Pontjo.
Kedua, memperkuat komitmen kebangsaan, baik secara individu maupun organisasi. Ini dimaksudkan agar FKPPI mampu meningkatkan kualitas hubungan dengan Pembina TNI/Polri serta Keluarga Besar TNI/Polri lainnya dalam melanjutkan pengabdian bersama demi kepentingan bangsa dan Negara Indoonesia tercinta.
Lalu ketiga, Pontjo mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu-padu, bergotong-royong, dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam menghadapi berbagai masalah bangsa termasuk menghadapi pandemi Covid-19 saat ini yang telah berdampak begitu luas dalam berbagai bidang kehidupan.
Keempat, FKPPI yang selama ini telah terbukti mampu menjadi agen perubahan dalam pembangunan bangsa, harus mengambil peran aktif dalam memberikan solusi bagi setiap masalah bangsa. Terutama sekali permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Diakui Pontjo, pandemi Covid-19 telah berdampak sangat luas dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Beberapa Negara seperti Amerika Serikat, Singapore, Korea Selatan, Filipina, saat ini sudah masuk ke dalam resesi ekonomi. Dan Indonesia sudah mengalami konstraksi ekonomi lebih dari minus 5%.
Kondisi tersebut menurut Pontjo dapat mengancam keamanan nasional. Karena itu, dibutuhkan peran dan partisipasi seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan dampaknya.
“Menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini tentu tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah saja,” jelas Pontjo.
Tanggung jawab bersama
Persoalan pandemi Covid-19 dan dampaknya, tentu harus menjadi tanggung jawab dari seluruh rakyat Indonesia sebagaimana doktrin Sistem Pertahanan dan Keamanan yang dianut Indonesia yang bersifat semesta. Sebagai sistem yang bersifat semesta, tentu segala usaha yang dilakukan harus bersifat total, terpadu, terarah, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.
Walaupun secara doktrin dan regulasi upaya penanggulangan wabah Covid-19 ini seharusnya melibatkan seluruh sumberdaya nasional, lanjut Pontjo, namun sangat disayangkan masih banyak di antara kita yang bersikap apatis, berperilaku non-compliance yang berlawanan dengan nalar kesehatan dan kebijakan publik. Bahkan, ada pihak-pihak yang justru memanfaatkan situasi pandemi ini untuk kepentingan golongan, kelompok, dan kepentingan pribadinya.
Menghadapi keadaan seperti ini, terlebih pandemi Covid-19 ini semakin menunjukkan trend yang menghawatirkan, maka perlu upaya sungguh-sungguh dan berkelanjutan dalam menggalang partisipasi masyarakat baik dalam pemikiran maupun tindakan.
Menurut Pontjo, untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat, dalam teori pembangunan partisipatif menekankan perlunya masyarakat dijadikan subyek dalam pembangunan termasuk dalam menghadapi berbagai masalah pembangunan. Untuk menjadikan masyarakat sebagai subyek pembangunan tentu termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19, perlu dikembangkan model pembangunan yang bertumpu pada komunitas.
“Dalam konteks inilah, FKPPI sebagai organisasi kemasyarakatan yang sudah berpengalaman dan mandiri harus mengambil peranan yang penting dan strategis untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19 ini,” tutup Pontjo.
Peringatan HUT FKPPI ke-42 mengambil tema Bersatu dan Berdaulat dalam Mempertahankan Pancasila, Undang-Undang Dasar 45 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Ketua Panitia Pelaksana Shandy Mandela mengatakan sejumlah kegiatan digelar FKPPI dalam rangkaian HUT tersebut antara lain sesi webinar, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dan tasyakuran.