JAWA TENGAH, MENARA62.COM-Sejak didirikan pada Muktamar ke-46 silam, Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (LPB) atau yang biasa dikenal dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) selalu berada di garda terdepan menangani bencana. Lembaga ini dibentuk sebagai dakwah Muhammadiyah dalam merespon banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia.
Selain MDMC, ‘Aisyiyah yang merupakan organisasi wanita Muhammadiyah juga mendirikan lembaga yang setujuan guna merespon bencana. Ialah Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) yang dibentuk pada tahun 2015.
Dalam pelaksanaan kerja, MDMC dan LLHPB selalu berjalan bersama dalam satu komando. Hal ini sejalan dengan bendera OMOR (One Muhammadiyah, One Respons). “LLHPB selalu bersama-sama dengan MDMC baik mitigasi, saat respon ataupun pasca bencana. Sejak diumumkannya OMOR, LLHPB tidak mengibarkan bendera sendiri LLHPB Aisyiyah. Tetapi selalu bersama-sama dengan MDMC,”terang Ketua LLHPB PWA Jawa Tengah Lilik Tri P saat Kajian Penanggulangan Resiko Bencana, Ahad (10/01) melalui Zoom Meeting.
Proses sinergi antara MDMC dan LLHPB Jawa Tengah, lanjut Lilik, terjadi pada tahun 2016. Saat itu berlangsung program Sekolah Sungai yang menunjukkan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah itu satu.
“Setelah rakernas memunculkan prototype tagline ‘OMOR’ nama Muhammdiyah yang harus dibesarkan, “imbuh Ketua MDMC Jawa Tengah Naibul Umam Eko Sakti.
Sinergi MDMC dan LLHPB juga terlihat dari kegiatan jambore yang diadakan. Uniknya selesai jambore, peserta perempuan otomatis menjadi anggota LLHPB.
(LLHPB Jateng)