HANTAKAN, MENARA62.COM– Respon terhadap penyintas istilah korban dalam bencana alam banjir di Kalimantan Selatan terus dilakukan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan BPO Kokam Kalimantan Timur.
Fokus mengambil tempat di wilayah Hantakan Hulu Sungai Tengah, sesudah sholat Jumat (22/1) mengadakan layanan pemeriksaaan kesehatan. Masyarakat berdatangan dengan berbagai keluhan pasca banjir surut.
Iwan Sulistiya selaku penanggung jawab program aksi kemanusiaan untuk Kalimantan Selatan mengatakan, setelah pendirian dapur umum dan pengiriman relawan tahap pertama maka disusul dengan pegiriman logistik tahap kedua bersumber dari warga Muhammadiyah Penajam dan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada warga terdampak. “Lebih lima puluh warga lanjut usia (lansia) memanfaatkan program ini disamping juga anak-anak dan dewasa,”ungkap Iwan Sulistiya.
Pendistribusian logistik berupa bahan pokok juga dilakukan ke daerah terisolir karena akses yang sulit ditembus. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan relawan lokal yang mempunyai ketrampilan bermotor.
TIPS MENJAGA KESEHATAN MENTAL DI MASA BENCANA UNTUK LANSIA
Berkait layanan terhadap penyintas lanjut usia, Ketua Prodi Diploma III Keperawatan Univeritas Kalimantan Timur Ns. Ramdhani Ismahmudi, S.Kep., MPH memberikan perhatian mendalam dengan mengirimkan release sebagai berikut;
Ketika seseorang mengalami musibah atau bencana, individu tersebut akan merasakan kesedihan yang amat dalam serta rasa putus asa. Perasaan tidak ikhlas menerima kenyataan yang dihadapi merupakan pengalaman yang mungkin sebagian orang pernah merasakan.
Marah, sedih, menangis, bahkan sampai berteriak adalah ungkapan rasa tidak terima ketika sebuah keadaan yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan menimpa kita. Hal tersebut sangat wajar dan untuk setiap individu akan berbeda dalam menghadapinya.
Dengan segala keterbatasan baik secara mental maupun fisik, lansia merupakan individu yang rentan untuk menghadapi permasalahan yang berlipat ganda.
Untuk menghadapi kondisi tersebut lansia memerlukan kekuatan mental dan emosional.
Bencana merupakan suatu kondisi yang tidak bisa disadari oleh individu. Untuk menghadapinya masing-masing individu pada setiap tahapan usia akan berbeda.
Pada lansia, tips yang tepat untuk menghadapi bencana adalah, Pertama, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Yaitu tetap selalu beribadah, berdzikir, dan berdoa untuk mendapatkan kekuatan dalam menghadapi bencana tersebut. Kedua, selalu mempersiapkan diri dengan segala kondisi yang mungkin akan dihadapi, dengan mempersiapkan obat-obatan, dan kebutuhan pokok yang sesuai dengan kebutuhannya.
Ketiga, meminta selalu didampingi oleh keluarga pada lansia yang mengalami keterbatasan fisik. Keempat, berusaha untuk tetap bersosialisasi dengan orang disekitarnya untuk membantu menghilangkan rasa sedih dan ketakutan. Kelima, melakukan aktivitas yang dapat memberikan kesibukan untuk membantu menghilangkan rasa berduka.
(uzni Gumbira)