SINGARAJA, MENARA62.COM. Selasa (27/2) 2024 hari ini, PR IPM SMA Muhammadiyah 2 Singaraja mengakhiri perhelatan tahunan yaitu Musyawarah Ranting yang dimulai sejak Ahad (25/2) dan dilanjut hari ini.
Perhelatan Musyawarah Ranting yang merupakan permusyawaratan tertingi PR IPM dilaksanakan dalam rangka melakukan pergantian pimpinan IPM SMA Muhammadiyah 2 Singaraja yang pesertanya diikuti oleh seluruh anggota pimpinan dan perwakilan kelas dimasing-masing jenjang.
Seluruh persidangan dengan semua materinya sudah diselesaikan pada hari Ahad kemarin. Dan hari ini selasa adalah proses pemilihan dilaksanakan, yang diikuti oleh semua anggota IPM yaitu seluruh siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 2 Singaraja.
Dalam proses pemilihan yang diikuti oleh seluruh siswa yang berjumlah 84 orang, namun hanya 74 orang yang dapat menggunakan hak pilihnya.
Setelah melalui proses pemilihan dimana panlih memanggil masing-masing pemilik suara ke ruang pemilihan cukup dengan cara memilih 5 nama dari 9 nama formatur yang tersedia di laptop, yang akhirnya terpilihlah 5 nama formatur yaitu :
1. Nesya Aprilia Natolin
2. Nadia Auliana Rahmi
3. Sinta Karunia
4. Joya Eka Apsari
5. Dhafrian Ababil
Akhirnya setelah melewati rapat formatur terpilihlah Ketua Ananda Dhafrian Ababil, Sekretris Ananda Nadia Auliana Rahmi dan Bendahara Ananda Nesya Aprikia Natolin.
Menutup semua proses perhelatan Musyawarah Ranting Pimpinan Ranting IPM SMA Muhammadiyah 2 Singaraja diadakan upacara penutupan yang langsung ditutup oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, yang memberikan sambutannya sekaligus menutup Musyran IV PR IPM SMA Muhammadiyah 2 Singaraja.
” menjadi pimpinan itu bukan perkara mudah. Karena menjadi pemimpin atau pimpinan harus siap menderita, siap tidak tenang dan tidak santai. Loh kok bisa? Karena menjadi pemimpin harus peka dan siap korbankan waktu untuk menyelesaikan semua tugas dan amanah sesuai dengan tugas dan fungsi kita. Sebagian anggota yang lain sudah santai pulang setelah belajar, bisa jadi sebagai PR IPM kalian akan tertahan dulu disekolah karena ada permasalahan yang harus dirapatkan.” Tutur Edy Suprayitno mantan Komandan KOKAM PWPM 2 periode ini.
” ambil yang baik dari kepemimpinan Ketua yang kemarin, tinggalkan yang gak baik. Yang jelas jangan sampai organisasi tidak bergerak lantaran Ketua baru tidak bisa mendelegasikan tugas. Ini penting dalam sebuah kepemimpinan harus mampu membagi peran, jangan Ketua saja yang berperan dan terlihat. Biarkan pimpinan lainnya berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya.” Pungkasnya.
Ababil Anak Pondok Yang Bercita-cita Jadi Polisi Pimpin PR IPM SMA Muhammadiyah 2 Singaraja.
- Advertisement -