PURWOREJO, MENARA62.COM – Ribuan warga Muhammadiyah `Aisyiyah se-eks Karesidenan Kedu hadir dalam acara Silaturahmi dan Halal Bihalal yang digelar di Auditorium Kasman Singodimedjo Universitas Muhammadiyah Purworejo pada Ahad (14/05). Nur Ngazizah ketua panitia menyampaikan bahwa agenda ini sebenarnya direncanakan dilaksanakan pada 2020 lalu dengan tajuk wisata dakwah digelar di Alun-Alun Purworejo, dikarenakan terkendala covid sehingga belum terlaksana baru dapat dilaksanakan pada saat dengan penyelenggaraan yang dibatasi.
“Kegiatan ini kita mulai lagi dengan tuan rumah kabupaten Purworejo. ‘Aisyiyah se-Kedu telah gelar wisata dakwah selama 41 tahun. Tahun 2020 tertunda digelar karena terkendala covid. Biasanya dihadiri 20.000 jamaah. Kali ini dibatasi 1100an saja di mana perhitungan kami melebihi. Harapannya even hari ini mampu mempererat silaturahmi dan juga bersinergi serta berkolaborasi pasca musyawarah wilayah – musyawarah daerah di daerah masing-masing untuk bisa memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta, “ungkap Nur Ngazizah.
Agenda kali ini dihadiri oleh perwakilan pimpinan beserta jamaah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu kurang lebih 1000an.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Yuli Hastuti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah(PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) dari enam kabupaten/kota juga hadir dalam kegiatan itu.
Ikrar silaturahmi dan halal bihalal disampaikan oleh Sri Sugihartiningsih Ketua PDA Magelang dan Ketua PDA yang lainnya yakni PDA Purworejo, PDA Kebumen, PDA Kota Magelang, PDA Temanggung dan PDA Wonosobo ikut serta berdiri mendampingi di panggung.
Frin Erma Ketua PDA Purworejo menekankan peranan ‘Aisyiyah bagi bangsa.
” ‘Aisyiyah sebagai organisasi wanita tampak semangat dalam Mars ‘Aisyiyah bahwa kami ingin membangun bangsa. Allah mengisyaratkan surga berada di kaki ibu. Artinya apa bahwa bangunan keluarga kecil. Anak-anak itu madrasah pertamanya yakni ibu. Ibu-ibu ‘Aisyiyah dengan semangat dan spirit agama yang dengan sebenar-benarnya. Yang mananya akan membangun masyarakat negara dan bangsa dengan agama yang baik. Mudah-mudahan peranan selama dari ‘Aisyiyah yang sudah berjalan baik di bidang pendidikan kesehatan ekonomi jadi kontribusi kami untuk bansa dan negara. Tentunya ini menjadi bekal kami amal untuk di akhirat,” jelas Frin Erma.
Mendukung agenda utama dimeriahkan dengan pra acara berbagai penampilan yakni TK ABA Purworejo tampilkan Tari Raudath Jawa Islami, PAUD HW Berdendang, Tarik Dholalak, Menyanyi Kolaborasi TK; Band Musik –SD Muhammadiyah Kutoarjo, Tapak Suci – SMP Muhammadiyah Jono, Tari Kolosal –SD Muhammadiyah Purworejo, Musikalisasi Puisi – SMK Muhammadiyah Purworejo dan Lagu Panggilan Jihad – SMA Muhammadiyah Kutoarjo.
Disemarakkan juga dengan berbagai stand bazar oleh Stan UMKM Binaan ‘Aisyiyah, Pengobatan dan pemeriksaan gratis dari RSU ‘Aisyiyah Purworejo, LazisMu Purworejo, Amal Usaha Muhammadiyah `Aisyiyah dan masyarakat umum lainnya.
Tausyiyah Halal Bihalal akan disampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Mu`ti, M.Ed. Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam penyampaiannya dia menyampaikan berkaitan tentang bagaimana bersilaturahmi dalam berbangsa dan bernegara, Berinfaq itu berinvestasi, Masuk era postruth dan matinya kepakaran sangat berbahaya,
5 Kunci bisa bersilaturahmi :
Husnudzon, tidak merasa lebih baik dari yang lain, menempatkan diri sama dengan yang lain, hendaknya saling ta’aruf (perlu sering bertemu), saling berbagi hadiah sebagai semangat persahabatan bukan karena nilai hadiahnya dan apabila ada permasalahan apapun harus bertabayun konfirmasi.
Abdul Mu’ti mengapresiasi silaturahmi ini sebuah perhelatan akbar untuk meningkatkan silaturahim, meningkatkan sinergi dan kerjasama diantara seluruh jaringan dan kekuatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah se-karesidenan Kedu juga apresiasi bazar dukung ekonomi.
“Terkait pelaksanaan musyawarah daerah (musyda) di Jawa Tengah saya sampaikan 3 pesan. Marilah kita selenggarakan musyda Muhammadiyah ‘Aisyiyah dengan semangat kebersamaan dan semangat Islam yang berkemajuan. Kita tunjukkan pada seluruh khalayak bagaimana Muhammadiyah ‘Aisyiyah ini mengadakan musyawarah dengan keadaban. Kedua, tentang penyelenggaraan musyda itu untuk memilih pemimpin yang terbaik. Tentu saja berusaha agar proses pemilihan menjadi pemilihan yang bersih dari money politik. Clear artinya siapapun yang terpilih menjadi pimpinan Muhammadiyah harus kita dukung bersama-sama. Jangan sampai ada pihak-pihak yang merasa kecewa dengan hasil musyawarah kemudian melakukan berbagai macam gerakan atau melakukan berbagai upaya untuk melemahkan hasil keputusan yang sudah disepakati dalam permusyawaratan baik Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah. Kita berorganisasi secara dewasa bermusyawarah dengan arif dan bijaksana dan kita dudukkan bagaimana Muhammadiyah ‘Aisyiyah ini bermusyawarah dengan keadaban yang tinggi sebagai bagian dari uswah untuk menunjukkan Muhammadiyah adalah organisasi yang menjunjung tinggi persatuan bangsa dan negara,” jelasnya.
Berkaitan dengan momentum politik 2024 yang akan dihadapi beliau mewanti-wanti warga Muhammadiyah ‘Aisyiyah.
“Muhammadiyah harus menjadi orang tua dan jadi rumah untuk semua. Jangan menjadi pendukung yang bucin, fanatik, biasa-biasa saja. Jangan menjadi rusaknya silaturahmi kita. Hingga selesainya pergelatan politik 2024.
Ia pun menegaskan bahwa tradisi halal bihalal dan silaturahmi ada di dalam tuntutan Nabi Muhammad yang menyatakan, barangsiapa ingin diberi rejeki yang lapang dan dipanjangkan usianya maka hendaknya melakukan silaturahmi,”harap Abdul Mu’ti. (Akhmad M)