JAKARTA, MENARA62.COM — Pada 17 Januari 2020 lalu, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (“Adira Finance” atau”Perusahaan”) telah melaksanakan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar USD300 juta di Singapura. Pengaruh Indonesia di ekonomi global yang memakin kuat mendorong bank-bank luar negeri untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni. Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing.
Kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 3 kali dari rencana awal. Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Taiwan dan Jepang. Fasilitas berjumlah USD300 juta ini memiliki tenor 3 tahun dengan tingkat bunga yang kompetitif.
Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk MUFG Bank, Ltd.; ANZ Bank Ltd., DBS Bank Ltd., Maybank Ltd., dan United Overseas Bank Limited., sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.
Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, Perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk).
“Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi ke delapan di tahun 2020. Fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan di tahun 2020. Dengan dukungan dari pemeringkat credit Internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch, di mana kami memperoleh peringkat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia, kami berharap akan memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan
untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif,” jelas Hafid Hadeli, Direktur Utama Adira Finance dala rilis yang diterima Menara62, Selasa (21/1/2020).
“Adira Finance terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan. Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 30,4% atas total pendanaan sendiri Perusahaan yang
mencapai Rp22,9 triliun pada Desember 2019. Sekitar 21% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 48% berasal dari pendanaan dari pasar
modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah. Dengan keseluruhan total pinjaman tersebut, gearing ratio berada di level 2,8 kali pada FY2019,” papar I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Perusahaan.