32.9 C
Jakarta

Agen46 Mudahkan Peserta JKN-KIS Bayar Iuran

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Mudahkan masyarakat bayar iuran JKN-KIS, BPJS Kesehatan gandeng  BNI 46 buka layanan pembayaran iuran melalui Agen46. Unit pembayaran yang difasilitasi BNI 46 tersebut dioperasikan oleh para Kader JKN-KIS.

“Kita targetkan ada penambahan jumlah pembayar baru minimal 40 juta peserta dalam dua tahun ke depan melalui channel BNI ini,” jelas Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI, Adi Sulistyowati di sela penadatanganan nota kesepahaman BPJS Kesehatan dengan BNI 46, Senin (10/04/2017).

Menurutnya pembukaan channel pembayaran iuran JKN-KIS melalui Agen46 ini menjadi bentuk dukungan BNI terhadap BPJS Kesehatan untuk meningkatkan kedisiplinan peserta dalam membayar iuran. Dengan demikian maka sustainabilitas program JKN-KIS terus terjaga.

Para kader JKN-KIS ini jelas Direktur Kepesertaan dan Pemasaran BPJS Kesehatan Andayani Budi Lestari bertugas untuk mengmpulkan iuran peserta JKN-KIS. Mereka akan dibekali dengan ECD mini ATM untuk sarana transaksi pembayaran iuran. Dengan kemudahan ini diharapkan animo masyarakat untuk membayar iuran tepat waktu dapat meningkat.

“Kami juga bersinergi dengan BNI dalam hal pemasaran bersama, dan pengintegrasian kanal pembayaran iuran. Penyediaan layanan jasa perbankan milik BNI diharapkan semakin mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran iuran JKN-KIS,” jelasnya.

Selain memanfaatkan agen46, BPJS Kesehatan juga akan memanfaatkan layanan Deliver Channel, Payment Point Online Bank (PPOB), dan mitra BNI yang tersebar diberbagai daerah.

PPOB itu sendiri mulai dibuka pada Oktober 2015. Dan hingga Maret 2017, BPJS Kesehatan telah memiliki 422.700 channel pembayaran PPOB yang terdiri atas modern channel, traditional channel, maupun berbankan.

Adapun rata-rata transaksi pembayaran iuran BPJS Kesehatan per bulan mencapai 5,8 juta transaksi pembayaran, dimana 30 persennya bersumber dari PPOB dengan total iuran peserta JKN-KIS yang terkumpul melalui PPOB sebesar Rp 3,190 triliun.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!