YOGYAKARTA,MENARA62.COM-Dalam mengisi waktu luang mengikuti bapak-bapak Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara kunjungan ke BULOGMU, ibu-ibu ‘Aisyiyah memanfaatkan waktu luangnya berkunjung ke kampung Kauman Yogyakarta pada hari Sabtu 21/11/2020 M bertepatan dengan tanggal 5 Robiul Akhir 1442 H.
Dipandu oleh Tim Saka Wisata Kampung Kauman Yogyakarta menggunakan transportasi Si Thole, sebuah shuttle wisata Yogja, sempat menyusuri sekitar Kauman dan Tamansari.
Berikut ini adalah perjalanan wisata religi tersebut:
Monumen fii sabilillah yaitu sebuah tugu yang dibangun untuk mengenang sekaligus menghormati 24 pejuang dari Kauman yang gugur mempertahankan kemerdekaan 1945 sampai dengan 1949.
Gedung ‘Aisyiyah yang sekarang menjadi TK ABA Kauman, merupakan gedung pertemuan kegiatan Siswo Proyo Wanito yang merupakan embrio Nasyiatul ‘Aisyiyah.
Musholla ‘Aisyiyah, pada tahun 1922 didirikan untuk mengasah keimanan kaum wanita ditengah tradisi perempuan yang harus dipingit, sehingga kesulitan untuk berkumpul dan belajar.
Dari TK ABA napak tilas berlanjut di Pendopo Tabligh, tempat dilaksanakannya rapat-rapat para tokoh dan dicetuskannya pendirian perkumpulan Muhammadiyah.
Langgar kidul yang pada tahun 1898 berkumpul 17 ulama untuk menggelar musyawarah perihal arah kiblat yang shahih, serta merupakan langgar pertama yang membuat garis shaf menghadap kiblat secara tepat.
Nyai Ahmad Dahlan juga ternyata dimakamkan di Kauman, di sebelah barat dengan Masjid Gede.
Dilanjutkan para peserta napak tilas mengikuti sholat jamaah Dhuhur di Masjid Gede.
Perlu kita teladani nasehat KH Ahmad Dahlan, “Muhammadiyah sekarang ini lain dengan Muhammadiyah yang akan datang.Maka teruslah kamu bersekolah, menuntut ilmu pengetahuan dimana saja. Jadilah guru, kembalilah kepada Muhammadiyah, jadilah master, insinyur dan lain-lainnya dan kembalilah kepada Muhammadiyah.”
Demikian sekelumit perjalanan wisata religi dengan harapan semoga bermanfaat dan memperkaya khasanah budaya persyarikatan Muhammadiyah
(Deny Ana I’tikafia)