JAKARTA, MENARA62.COM– Aisyiyah menjadi salah satu organisasi yang mendapatkan penghargaan MURI pada puncak Peringatan Hari TB Sedunia 2017. Penghargaan diberikan oleh Jaya Suprana dari MURI, disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Balai Kota Jakarta. Penghargaan MURI diberikan kepada Aisyiyah setelah berhasil mengetuk pintu terbanyak dalam program Ketuk Pintu Cari Penderita TB.
Aisyiyah sendiri dikatakan dr Hernani, Kepala PR Pusat TB Care, menggelar kegiatan ketuk pintu secara serentak pada tanggal 6 hingga 18 Maret 2017. Pada kegiatan yang dilakukan di Indramayu, kader Aisyiyah mampu mengetuk 1.200 pintu, dan memberikan edukasi terkait TB kepada 1.884 orang. Dari kegiatan tersebut ditemukan orang dengan suspect TB sebanyak 109 orang. Selanjutnya mereka dirujuk ke layanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Organisasi perempuan dibawah naungan Muhammadiyah tersebut memiliki komitmen tinggi dalam upaya pemberantasan TB di Indonesia. Dengan kader yang bisa menyentuk akar rumput, gerakan pemberantasan TB yang dilakukan Aisyiyah selama ini banyak membuahkan hasil.
“Kita masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup berat untuk memberantas TB. Karena itu peran masyarakat, termasuk organisasi seperti Aisyiyah sangat penting dan strategis untuk menyukseskan gerakan berantas TB,” papar Menkes Nila F Moeloek. Hadir dr.Atikah M Zaki, Authorized PR PP Aisyiyah , dan dr. Hernani Djahrir , Kepala PR Pusat TB Care Aisyiyah.
Menurut Menkes, pengobatan TB yang standar sangat penting. Sebab pengobatan yang tidak tepat dapat mengakibatkan timbulnya TB resisten obat yang bisa menghambat terwujudnya eliminasi TB di Indonesia.
“Pengobatan TB resisten obat memakan waktu lama, dapat menimbulkan berbagai efek samping, serta memerlukan pembiayaan yang berlipat ganda dibandingkan dengan pengobatan TB sensitif obat. Selain itu, beban sosial ekonomi pasien, keluarga, masyarakat dan negara akan meningkat bila jumlah pasien kebal obat TB terus meningkat,” lanjut Menkes.
Lebih lanjut Menteri Nila mengakui bahwa dukungan seluruh masyarakat, termasuk dukungan pelayanan kesehatan swasta, diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja Pengendalian TB di Tanah Air. Hingga kini success rate pengobatan TB di Indonesia mencapai 90%. Artinya, 90% pasien TB yang diobati di Indonesia berhasil disembuhkan dan rantai penularan TB dapat diputuskan dan diakhiri.
Menkes berharap kegiatan Ketuk Pintu ini akan dilaksanakan dengan intensif, berkesinambungan dan penuh semangat di seluruh Indonesia untuk mendeteksi TB dan masalah kesehatan lain. Dilanjutkan dengan pengobatan TB dan tindakan lain yang diperlukan.
“Ketuk dan temukanlah terduga TB sebanyak banyaknya dan temukan juga masalah kesehatan lain lalu obati sampai sembuh guna mewujudkan Indonesia Bebas TB 2035,” tegas Menkes.