JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, resmi menutup kegiatan National Univeristy Debate Champion (NUDC) dan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) tahun 2021, secara virtual, pada Sabtu malam (4/9). Kepada para mahasiswa peserta NUDC dan KDMI tahun 2021, Menteri Nadiem mengajak untuk berpartisipasi dalam gerakan Merdeka Belajar.
“Kami memberikan kesempatan kepada adik-adik mahasiswa untuk mempersiapkan karir masa depan kalian dengan program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Semangat Merdeka Belajar adalah belajar di mana saja, kapan saja, dan dari siapa aja,” terang Menteri Nadiem dalam siaran persnya, Senin (6/9/2021).
Sejalan dengan upaya meningkatkan kemampuan menyampaikan pendapat yang kritis, lanjut Menteri Nadiem, Kemendikbudristek saat ini sedang merancang sistem pendidikan yang lebih baik bagi mahasiswa dengan kondisi pembelajar yang aktif di ruang kelas. “Tidak hanya dosen saja yang aktif, tetapi mahasiswa juga ramai berdiskusi dan berdebat dengan kritis. Saya yakin adik-adik mahasiswa ini merupakan bagian dari para mahasiswa yang cerdas, yang terlatih memikirkan dan menyampaikan argumen yang logis,” ungkap Menteri Nadiem.
Oleh karena itu, Menteri Nadiem optimistis bahwa di masa depan para mahasiswa peserta NUDC dan KDMI 2021 akan menyumbangkan ide-ide cemerlang untuk menjawab berbagai macam tantangan yang sedang dihadapi saat ini. “Saya berharap adik-adik mahasiswa dapat memberikan kontribusi terbaik sebagai Pelajar Pancasila. Bagikan pengalaman dan pengetahuan kalian kepada generasi berikutnya,” pesan Menteri Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa peserta NUDC dan KDMI 2021 yang terus berprestasi di masa pandemi. Menurutnya, untuk menjadi peserta pada kompetisi di tengah pandemi ini bukanlah hal yang mudah.
“Ini adalah suatu hal yang sangat membanggakan bagi Kemendikbudristek. Saya ucapkan selamat kepada seluruh peserta NUDC dan KDMI 2021. Semua adalah pemenang, menang karena sudah berani melawan, melawan ketakutan diri sendiri, melawan dari semua kemalasan diri sendiri dan berani untuk menghadapi,” imbuh Suharti.
Kepada para pemenang, Suharti berharap para pemenang ini dapat memegang estafet pembangunan di Indonesia dan menjadi pemimpin masa depan yang memberikan perubahan-perubahan untuk Indonesia lebih maju. “Selamat, Anda punya tugas untuk terus membuktikan bahwa talenta Anda, talenta adik-adik mahasiswa, kemampuan adik-adik mahasiswa juga terus berkembang dari waktu ke waktu,” ujar Suharti.
Pemenang NUDC dan KDMI 2021
Perlu diketahui, NUDC telah diselenggarakan sejak tahun 2008 sementara KDMI baru diadakan tahun 2019. Tahun ini, NUDC dilaksanakan secara daring pada 24 s.d. 29 Agustus 2021. Sementara itu, KDMI diselenggarakan pada 30 Agustus s.d. 4 September 2021. Total peserta yang mengikuti kompetisi ini sebanyak 672 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Penghargaan yang diberikan pada dua kompetisi ini antara lain kategori champion yang diberikan kepada satu tim terbaik, kemudian runner up pertama kepada satu tim terbaik kedua, dan runner up kedua diberikan kepada dua tim terbaik ketiga dan keempat. Selain itu, Kemendikbudristek juga memberikan penghargaan medali emas kepada peserta terbaik 1-5, medali perak kepada peserta terbaik 6-10, dan medali perunggu kepada peserta terbaik 11-15.
“Saya ucapkan selamat dan sukses bagi para pemenang. Bagi yang belum berkesempatan meraih juara saat ini, jangan berkecil hati. Tentu saja akan banyak kesempatan untuk terus berkarya dan berprestasi,” ujar Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi saat menyampaikan laporan kegiatan.
Berikut adalah daftar juara untuk NUDC tahun 2021. Pada kategori open, penghargaan predikat champion diraih oleh tim dari Universitas Mataram dan runner up pertama diraih oleh tim dari Universitas Surabaya (Ubaya). Sementara itu, runner up kedua diraih oleh tim dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Jakarta (Unika Atma Jaya) dan Universitas Diponegoro (Undip).
Pada kategori novice, penghargaan predikat champion diraih oleh tim dari Universitas Islam Indonesia (UII) dan runner up pertama diraih oleh tim dari Universitas Bina Nusantara. Sementara itu, runner up kedua diraih oleh tim dari Universitas Udayana dan Universitas Warmadewa.
Sementara itu, lima best speaker yang meraih medali emas pada open kategori diraih oleh Kezia Ascencio Widayat dan Elgard Mario Wiandika dari Universitas Indonesia (UI), Rakyan Sekar Kinanthi Mutiara Putri dari Universitas Gadjah Mada (UGM), serta Mutiara Noverita Arumdapta dan Kevin Rendra Pratamadari dari Undip.
Kemudian, lima best speaker yang meraih medali emas pada novice kategori diraih oleh Geremy Joy Napitupulu dari Universitas Riau (Unri), Rahma Sekar Andini dari Universitas Negeri Malang (UM), Tjokorda Istri Nadya Dewi Permayun dari Unud, Ayu Sekar Rini dari Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma), dan Aliifah Bianca Nuradrina dari UII.
Selanjutnya, berikut adalah daftar juara untuk KDMI tahun 2021. Penghargaan predikat juara pertama diraih oleh Muhammad Ghifari Karsa dan Dini Satrinadari, tim dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah); juara kedua diraih oleh Jonathan Prasetyo Johan dan Angelique Chandra, tim dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar); juara ketiga diraih oleh Hafizat Intan Amalia dan Ryan Kam Vikri, tim dari Undip; dan juara keempat diraih oleh Winnie Himawati dan Golden Wijaya Oentoro dari Ubaya.
Sementara itu, lima pembicara terbaik yang mendapat medali emas diraih oleh Hafizat Intan Amalia dari Undip, Deavina Christy Priskila Mendrofa dari UI, Terre Thierry Timothy Adam dan Herlin Edy Puspita dari UGM, serta Ricky Hendrika dari UI.
Sementara itu, lima terbaik yang mendapat medali perak diraih oleh Ryan Kam Vikri dari Undip, Karisma Nurul Izzah Suharyono dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Jonathan Prasetyo Johan dari Unpar, Siti Hanifah Rahmadianya dari Universitas Tanjungpura, dan Heldy Eka Putra dari Universitas Andalas.
Kemudian, lima terbaik yang mendapat medali perunggu diraih oleh Angelique Chandra dari Unpar, Siti Nurhaliza dari Unhas, Benny B Hendri Universitas Tanjungpura, Lasman dari Unpad, dan Muhammad Ghifari Karsa dari Unsyiah.