30.3 C
Jakarta

AKSELERASI BACA KITAB KUNING

Baca Juga:

 

TASIKMALAYA, MENARA62.COM — Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna Kab.Tasikmalaya melaunchingkan salah satu program khas pesantren, yaitu Akselerasi Baca Kitab Kuning, pada tanggal 31 Desember 2016, di halaman Komplek Pesantren Al-Furqon Jl. Raya Barat Singaparna. Launching dilakukan langsung oleh Ketua Bidang Kerjasama Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) PP Muhammadiyah, Kiai Haji Iyep.

Disamping KH.Iyep, hadir pula dari Dikdasmen PWM Jabar, Ketua PDM Kabupaten Tasikmalaya beserta wakil pimpinannya, sekretaris dan bendahara PDM Kota Tasikmalaya, sesepuh Muhammadiyah Tasikmalaya, para ketua PCM SE Kab.Tasikmalaya, wakil dari Kementerian Agama Kab.Tasikmalaya, dan para orangtua santri.

Dalam paparannya, pimpinan Pesantren Al-Furqon, H.Bunyamin mengatakan bahwa  dilaunchingkannya program akselerasi baca kitab kuning ini sebagai jawaban atas kelangkaan kader kader ulama di lingkungan Muhammadiyah. Untuk tahap awal, mulai semester genap tahun pelajaran 2016-2017 akan ada satu rombel belajar sebagai kelas ujicoba program tersebut, sebanyak 23 orang santri, terdiri dari 10 santri putra dan 13 santri putri.

Pada rombel kelas program akselerasi,23 santri akan ditreatment melalui model dan metode cara cepat memahami kitab kuning, khususnya dirasah mas-mas yg berbahasa Arab. Tentu penguasaan cara cepat membaca kitab kuning ini akan didukung oleh kemampuan menguasai ilmu nahwu dan sharaf, ulumul Qur’an, ilmu tafsir, ilmu hadits, dan lain-lain. Sebagaimana biasa mengkaji kitab kuning tidak terlepas dari memahami teks dalam bhs Arab melalui metode Bayani, Burhani, dan Irfani.

Sementara itu KH.Iyep, atas nama Pimpinan Pusat Muhamnadiyah menyambut baik peluncuran program ini, diharapkan kemampuan santri di pesantren Al-Furqon dalam membaca kitab kuning akan semakin cepat dan lancar, sehingga memudahkan dalam memahami isi bacaan kitab kuning tersebut.

Menurut KH.Iyep, PP Muhammadiyah selalu mendukung inovasi inovasi yg dikembangkan oleh pesantren pesantren Muhammadiyah.Sudah saatnya Muhammadiyah selangkah lebih maju dalam mencetak kader kader ulama yang lihat membaca dan menulis kitab kuning, sebab kitab kuning merupakan  salah satu referensi sumber ilmu pengetahuan agama bagi para santri. Beliau berharap pesantren Al-Furqon mampu mewujudkannya, agar tercipta output dan outcome santri yang mumpuni dalam bidang agama.

 

Setelah sambutan, KH.Iyep langsung membuka papan tanda diluncurkannya program akselerasi baca kitab kuning yang didukung oleh program kajian fatwa dan pemikiran Islam.

Perorter: Ilan Maolani

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!