JAKARTA, MENARA62.COM – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Hasto Wardoyo bersyukur atas suksesnya pengukuhan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting dan Peresmian Sekretariat Stunting BKKBN di Auditorium Kantor BKKBN Pusat, Jakarta Timur.
“Pengukuhan Tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting merupakan suatu hal yang baru di lingkungan BKKBN biasanya di petakan tidak ada pengukuhan langsung namun demikian karena stunting ini suatu hal sangat penting bagi bangsa dan negara serta kemudian tugas ini menjadikan hal yang baru di BKKBN,” ujar Dr. Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (5/10).
Hasto mengatakan semua harus bertekad bulat bersama untuk belajar agar memiliki satu kesatuan visi bersama pemahaman melangkah dengan bersama, kemudian kita memiliki tantangan yang besar karena ekspetasi dari Presiden Joko Widodo bisa menurunkan tingkat stunting di angka 14% di tahun 2024 mendatang. Maka untuk itu kita sama-sama melangkah bertekad kerja dengan cepat, efektif dan efisien.
Hasto menyebut bahwa BKKBN sudah sukses menurunkan tingkat kontrasepsi pil KB dari tahun 1970 sampai dengan tahun 2000 dari 5,6 % menjadi 2,6 % dalam kurun waktu 30 tahun. Dan saat untuk sekarang ini sedang beroperasi banyak tantangan baru bahwa mengelola keluarga dan menjalankan program-program keluarga berencana tidak seperti zaman dulu lagi, karena adanya reformasi birokrasi serta ada otonomi daerah, kemudian juga ada kebebasan tata reproduksi yang harus di hormati.
Kemudian Dr. Hasto juga menambahkan, menurunnya angka TFR 2,6% juga karena peranan kualitas SDM.
“Kualiatas SDM itu berawal dari pendidikan wajib belajar 12 tahun, kemudian angka harapan hidup, akan tetapi permasalahan yang selalu kita hadapi adalah melihat angkat kematian bayi yang cukup banyak karena rata-rata angka kematian bayi di negeri kita ini hampir terjadi setiap harinya. Maka dari itu tugas kita harus menunda angka kematian bayi sehingga kita berharap angka harapan hidup masih terjaga. Saya kira sudah sangat tepat stunting ini bagian yang paling penting untuk peran kedepan BKKBN dalam rangka menurunkan angka stunting dan meningkatkan tingkat kualitas SDM,” tutup Dr. Hasto