JAKARTA, MENARA62.COM — Aksi bela Palestina dalam peringatan hari konstitusi. Aksi itu digelar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) di Patung Kuda, kawasan Monas, Jakarta Pusat, Ahad (18/8/2024).
Aksi digelar bertepatan dengan peringatan Hari Konstitusi 18 Agustus dan bertajuk ‘Aksi Konstitusi Anti Penjajahan’.
Di tengah massa aksi yang datang mengenakan pakaian putih dengan atribut Palestina semisal syal dan bendera, terlihat hadir Ketua Dewan Pengarah ARI-BP, Prof Din Syamsuddin dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Di kesempatan itu, Din Syamsuddin mengajak massa aksi menjaga semangat dan stamina, karena Aksi Bela Palestina tak akan berhenti.
Din pun mengatakan, Aksi Bela Palestina yang berikutnya akan digelar pada 6 Oktober mendatang.
“Saya sudah mengusulkan agar dapat menyiapkan aksi lebih besar lagi mungkin di sekitar hari ulang tahun TNI. Jika hari ulang tahun TNI 5 Oktober, kita lakukan aksi lebih besar lagi pada 6 Oktober 2024 bertepatan dengan hari Ahad,” kata Din.
Aksi diikuti oleh berbagai kalangan warga. Mereka datang dengan membawa atribut dukungan terhadap Palestina. Bendera Indonesia dan bendera Palestina berkibar di aksi tersebut.
Massa aksi datang sejak pukul 7.00 WIB pagi dari sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak juga ikut dalam Aksi Bela Palestina itu. Mereka yang datang dengan pakaian merah-putih-hitam itu terlihat kompak mengibarkan bendera Palestina. Bersama dengan itu, massa juga mengibarkan bendera Indonesia.
Massa aksi dipandu untuk meneriakkan jargon merdeka untuk Palestina. Massa juga lantang meminta penghentian genosida di Palestina yang hingga kini masih terjadi.
“Stop genosida. Bebaskan Gaza, Palestina merdeka!” teriak Massa aksi.
Tak hanya itu, doa dan takbir berulangkali dikumandangkan. Massa berzikir dan berdoa untuk kemerdekaan Palestina.
Hari Konstitusi
Di dalam aksi tersebut, Hidayat Nur Wahid mengatakan, tanggal 18 Agustus sudah menjadi hari nasional, yaitu Hari Konstitusi. Maka, di momen itu, ia mengingatkan bahwa kita punya konstitusi yang secara jelas menolak penjajahan.
“Berdasarkan alinea pertama dan keempat Pembukaan UUD 1945, jelas Indonesia konsisten membela Palestina sebagai negara merdeka dan menolak penjajahan Israel. Sikap itu konsisten dengan konstitusi,” katanya.
Hidayat pun menegaskan, ARI-BP konsisten dengan konstitusi. “Tidak hanya ditolak tetapi juga diberi sanksi oleh Mahkamah Internasional. Mereka (Israel, Red) harus dibawa ke Mahkamah Internasional. Kami, ARI-BP, konsisten dengan konstitusi, membela Palestina dan menolak Israel. Menuntut Israel menghentikan kekejaman dan membawa Israel ke Mahkamah Internasional,” ujarnya.