PALANGKA RAYA, MENARA62.COM – Rektor bersama civitas akademika dan ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) menggelar aksi damai solidaritas bela Palestina dan mengecam tindakan Israel di halaman kampus 1 UMPR Depan halaman Kantor PWM Kalimantan Tengah Jalan RTA Milono, pada Selasa (7/5/24).
Aksi ini merupakan kegiatan solidaritas untuk Palestina yang terkena agresi, penindasan, penculikan, intimidasi, pembunuhan, oleh negara zionis Israel yang diikuti ribuan orang, civitas akademika UMPR terdiri dari mahasiswa, dosen, pegawai UMPR, Ortom Muhammadiyah seperti IPM, Pemuda Muhammadiyah, IMM dan Lazismu Kalteng. Banyak dari mereka membawa bendera, spanduk, poster bernada pro Palestina, sekaligus mendesak dihentikannya agresi Israel.
Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB, dengan doa bersama kemudian dilanjutkan dengan penyampaian orasi secara bergantian dari Mahasiswa dan Dosen perwakilan dari civitas akademika Universitas Muhammadiyah Palangkaraya mengutuk agresi militer Israel yang masih terjadi sampai saat ini yang menewaskan warga sipil kurang lebih sebanyak 35 ribu orang, terluka mencapai lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Rektor UMPR , Dr. H.M. Yusuf, S.Sos.mengungkapkan bahwa aksi ini adalah bentuk dukungan kemanusiaan terhadap Palestina. ” Hari ini UMPR hadir bersama 172 PTMA se-Indonesia yang melakukan aksi solidaritas sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina” katamya.
Menurutnya Aksi solidaritas dan isu kemanusiaan ini harus diketahui mahasiswa selaku agen perubahan masa depan. Hal merupakan salah satu pembelajaran bagi mahasiswa agar jiwa solidaritas dan kepekaan dapat tumbuh terhadap hal yg terjadi di dunia internasional.
” Mahasiswa dan civitas akademika sangat penting mengikuti perkembangan dunia, apalagi salah satu visinya UMPR harus kompak menjadikan mahasiswa yang berwawasan global” jelasnya.
Aksi serupa juga dilakukan serentak di 172 kampus se-Indonesia yang berada di bawah naungan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisiyah (FR PTMA)
Aksi solidaritas di tutup dengan pembacaan Dasa sila pernyataan sikap Bela Palestina dan Kutuk Irael dari Forum Rektor PTMA terkait agresi Israel terhadap Palestina.
Beberapa poin di antaranya sebagai berikut:
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia, yang tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
Mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara- negara serta pihak-pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.
Meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.
Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.
Mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara- negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.
Mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.
Meminta kepada Pemerintah Indonesia, untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide, Israel.
Atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah), kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Selain aksi tersebut, seluruh peserta aksi juga di ajak mendonasikan untuk membantu saudara kita di Palestina lewat Lazismu yang menjadi lembaga penyalur bantuan bagi Umat di Muhammadiyah.(Bonni)