JAKARTA, MENARA62.COM — Saat buang air kecil, tak jarang bulu kuduk Anda meremang. Padahal Anda sedang tidak berada dalam kondisi toilet yang angker atau jorok. Wajar saja, sebab kondisi ini merupakan kondisi umum yang tetap akan Anda alami dalam toilet paling nyaman sekalipun. Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa yang menyebabkan Anda merinding saat buang air kecil?
Alasan medis kenapa badan jadi merinding pas buang air kecil
Sederhananya, penyebab sekujur badan merinding saat buang air kecil jika dilihat dari sisi media merupakan kombinasi antara perubahan suhu tubuh, kerja sistem saraf, dan perubahan tekanan darah sekaligus dalam satu waktu.
Mungkin Anda pernah menyadari bahwa suhu urine kita relatif hangat. Ketika Anda buang air kecil, suhu inti tubuh ikut menurun karena urine yang hangat akhirnya dikeluarkan. Perubahan suhu secara mendadak ini memicu tubuh untuk menyalakan refleks merinding sebagai cara alami untuk kembali menghangatkan tubuh. Itu sebabnya Anda akan merinding pada saat-saat awal Anda pipis.
Namun ternyata, yang memicu respons merinding atau gemetar bukan hanya perubahan suhu tubuh. Seorang dokter spesialis urologi di Inggris, dr. Simon Fulford, mengatakan bahwa kerja sistem saraflah yang menjadi dalang utama penyebab sensasi merinding saat buang air kecil.
Sistem saraf mengatur naluri kapan kita ingin buang air kecil
Proses buang air kecil tidak semudah hanya karena Anda ingin. Naluri ingin pipis dan kebelet diatur oleh pusat kendali otak bernama ANS (sistem saraf otonom) yang mengendalikan fungsi tubuh otomatis, seperti pengaturan suhu tubuh dan detak jantung. Di dalam ANS itu sendiri terdapat dua sistem saraf yang secara khusus mengatur hasrat buang air kecil, yaitu sistem saraf parasimpatik (PNS) dan sistem saraf simpatik (SNS).
Ketika kandung kemih Anda penuh urine, reseptor saraf di dinding otot kandung kemih akan mendeteksi adanya peregangan akibat bertambahnya volume cairan. Reseptor ini kemudian mengaktifkan satu set saraf di sumsum tulang belakang yang disebut saraf sakral. Saraf sakral kemudian akan memerintahkan saraf PNS di otak untuk memicu kontraksi otot kandung kemih untuk mulai mendorong urine keluar dari tubuh.
Ketika pada akhirnya Anda pipis dan terjadi pengosongan kandung kemih, sistem saraf yang ada dalam ANS secara otomatis akan menurunkan tekanan darah. Penurunan tekanan darah mendadak ini kemudian memicu SNS untuk melepaskan hormon katekolamin. Peningkatan katekolamin tiba-tiba inilah yang diduga kuat mengakibatkan tubuh merinding saat buang air kecil.
Pria lebih sering merinding saat buang air kecil
Fakta unik lainnya, ternyata, pria cenderung mengalami kondisi ini dibandingkan dengan wanita. Hal ini disebabkan perbedaan posisi antara keduanya saat buang air kecil. Posisi berdiri saat buang air kecil pada pria menyebabkan saraf parasimpatis lebih aktif ketimbang saat jongkok atau duduk. (hellosehat)