YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Thrifting merupakan kegiatan membeli barang-barang bekas pakai, terutama pakaian, dari toko-toko barang bekas, pasar loak, atau melalui platform daring yang menjual barang-barang preloved. Barang-barang ini biasanya masih dalam kondisi baik dan layak pakai, sehingga melakukan thrifting dapat mengurangi limbah tekstil.
“Thrifting adalah salah satu cara mengubah perilaku manusia untuk meminimalisir pemborosan mode dan limbah produk fashion,” kata Alda Bella Oseansky yang baru saja meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Selasa (21/5/2024).
Alda Bella Oseansky menyelesaikan pendidikan Master di NTUST dengan judul tesis Changing User Behavior To Minimize Fashion Waste (Mengubah Perilaku Pengguna untuk Meminimalkan Pemborosan Mode). Tesis yang dibimbing Prof Tsai Chi Kuo memfokuskan merubah perilaku dan niat manusia yang selalu melakukan pembelian produk fashion secara berlebihan dan membeli produk dari brand Fast Fashion menjadi lebih peduli lingkungan dengan cara mengkonsumsi produk secara thrifting.
Lebih lanjut Alda Bella menjelaskan banyak pakaian yang dibuang sebenarnya masih dalam kondisi yang sangat baik dan dapat digunakan kembali. Sehingga dengan thrifting dapat memperpanjang masa pakai barang-barang tersebut. s
Selain itu, kata Alda, setiap pakaian baru yang diproduksi menghasilkan emisi karbon. “Jadi dengan membeli pakaian bekas, kita juga membantu mengurangi jejak karbon. Thrifting mengajarkan kita untuk lebih menghargai nilai barang dan mempertimbangkan dampak lingkungan dari pilihan konsumsi kita,” kata Alda.
Thrifting, tambah Alda, tidak hanya tren fashion yang sudah terkenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Thrifting merupakan langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan dan mengurangi dampak negatif dari konsumsi produk fashion.
“Dengan thrifting kita bisa menghemat sumber daya alam, mengurangi pencemaran yang diakibatkan dari penumpukan limbah, dan mendukung pola konsumsi yang lebih bijaksana dan berkelanjutan,” tambah Alda.
Alda Bella Oseansky adalah mahasiswi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Alda Bella Oseansky merupakan salah satu mahasiswi yang mengikuti Program Double Degree di NTUST.
“Alhamdulillah, Alda Bella Oseansky telah menyelesaikan penelitian dan berhasil meraih gelar MBA. Memang yang dari NTUST Taiwan gelarnya adalah MBA, meski teknik,” kata Ir Winda Nur Cahyo, ST, MT, PhD, IPM, Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII di Yogyakarta, Selasa (21/5/2024).
Lebih lanjut Winda menjelaskan gelar Master of Business Administration (MBA) itu, sesuai dengan hukum Taiwan dan diakui secara internasional sebagai tingkat siklus pertama pendidikan tinggi. “UII mengakui 12 kredit NTUST dan Tesis Master (setara 14 SKS) berdasarkan transkip kredit yang diberikan NTUST dan memberikan gelar Magister Teknik tanpa pekerjaan tambahan bagi mahasiswa,” kata Winda.
Alda, tambah Winda, juga tercatat sebagai mahasiswa yang mengikuti jalur Fast Track S1 ke S2. Saat ini, Alda sedang mempersiapkan diri kembali ke Indonesia untuk menyelesaikan kuliahnya dan meraih gelar S2 keduanya yaitu Magister Teknik dari Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII. “Kerjasama UII dan NTUST sudah dilakukan sejak tahun 2018,” kata Winda. (*)