31.8 C
Jakarta

Aleg DPRD Sleman Nurhidayat Minta Masyarakat Waspada Bank Plecit Berkedok Koperasi

Baca Juga:

SLEMAN, MENARA62.COM – Partisipasi anggota koperasi di Sleman terhadap kegiatan usaha koperasi masih sangat rendah. Data menunjukkan transaksi ekonomi para anggota di koperasi rata-rata hanya Rp 6.464.426 per tahun per anggota atau Rp 538.702 per bulan per anggota.

“Karena itu, operasi masih perlu didorong dan di-support untuk meningkatkan transaksi anggotanya,,” kata R.Haris Martapa, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Dinkopukm) Kabubaten Sleman pada Workshop Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi yang mengambil tema ‘Koperasi Sehat, Kesejahteraan Anggota Meningkat’, bertempat di Hotel Alana, Ngaglik

Ia mengingatkan bahwa perkembangan suatu koperasi tidak hanya terletak pada pengurus dan pengawasnya saja, tetapi juga partisipasi anggota koperasi.

Haris menambahkan, Dinkopukm terus berperan dalam pemulihan ekonomi dengan memberikan bantuan terhadap pengembangan koperasi, seperti memfasilitasi pendirian koperasi melalui subsidi biaya pembuatan akta koperasi, peningkatan kompetensi SDM, pameran koperasi, magang, fasilitas modal, dan pendampingan koperasi. Kemudahan lainnya dalam mengembangkan koperasi adalah saat ini pendirian koperasi hanya membutuhkan 9 orang saja, sesuai UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja

“Dengan kemudahan mendirikan koperasi, besar harapan akan memudahkan kelompok masyarakat dalam berusaha dan menggerakkan sektor perekonomian,” tambah Haris.

Selain itu, koperasi juga perlu melewati proses penilaian kesehatan koperasi, untuk mengukur kinerja koperasi yang bersangkutan selama periode satu tahun buku. Kinerja yang diukur meliputi 7 aspek yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan serta jati diri koperasi. Untuk koperasi syariah ditambah satu aspek yaitu kepatuhan terhadap prinsip syariah.

Data Dinkopukm Sleman sampai akhir tahun 2021 (per 21 Desember 2021) ini terdapat 420 koperasi di Kabupaten Sleman, dengan jumlah anggota mencapai 235.133 anggota. Dari jumlah tersebut, tercatat volume usaha sebesar Rp 1,52 triliun dan tenaga kerja 1.745 orang.

Nurhidayat, anggota legislative PAN dari Dapil Kalasan, Prambanan Ngemplak yang juga Ketua Komisi B DPRD Sleman ketika ditemui Arief Hartanto dari Menara62.com pada Senin 27 Desember 2021 menyampaikan optimismenya bahwa koperasi bisa berperan aktif dalam menggerakkan sektor usaha ril dan memulihkan perekonomian dari pandemi COVID-19.

Menurutnya, koperasi sudah terbukti menjadi salah satu pilar terbaik dalam mengatasi masalah perekonomian negara. Keberadaan koperasi dapat membantu mengatasi masalah ekonomi, sosial, dan memberikan keadilan dalam masyarakat.

“Sehingga bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Kebersamaan dan ‘guyub rukun’ harus terus ditumbuhkan dalam setiap koperasi. Sehingga koperasi mampu bertahan untuk kemanfaatan bersama,” ujar Nurhidayat.

Nurhidayat juga mengingatkan agar terus mewaspadai koperasi yang beroperasi tidak sesuai dengan jati diri koperasi (tidak sehat), yaitu bank plecit atau rentenir berkedok koperasi. “Ini harus diberantas karena merugikan koperasi dan menyalahgunakan koperasi,” imbuhnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!