BOYOLALI, MENARA62.COM – Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Boyolali ( PDPM, NA, dan IMM) menggelar acara Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Pemuda Muhammadiyah-Nasyiatul ‘Aisyiyah-Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang dilakukan secara bersama di SD Muhammadiyah PK Banyudono, Ahad (29/10/2023). Dengan dihadiri 150 peserta, acara ini membawa semangat baru menuju Musyawarah Daerah yang akan dilaksanakan bulan November mendatang.
Peserta yang merupakan perwakilan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan komisariat-komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah se-Kabupaten Boyolali hadir dengan semangat perkaderan sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna amanah persyarikatan.
Acara ini dibuka langsung oleh Pujiono, S.Si., M.M, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah PK Banyudono dan juga sebagai Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah Boyolali Periode 2015-2022. Dia menyampaikan pentingnya sebuah perkaderan untuk terus berputarnya roda organisasi. “Angkatan Muda Muhammadiyah harus tetap eksis dengan segala tantangan yang ada. Generasi Milenial dan Generasi Z yang hadir kali ini perlu berkolaborasi secara masif menjawab tantangan zaman,” pesannya.
Pada kali ini juga dilaksanakan Seminar Perkaderan yang disampaikan oleh Ayahanda Mahmudduzzaman, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Boyolali. “Tetaplah Istiqomah, semoga Allah meridhoi langkah kita bersama. Memang lelah, semoga persyarikatan ini menjadi kendaraan kita untuk berjumpa bersama di SurgaNya Allah kelak,” ucapnya.
Dalam rangka menyambut Musyawarah Bersama Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, panitia setuju mengusung tema besar yaitu “Menyambut Era Baru Angkatan Muda Muhammadiyah Boyolali.” Tema ini diambil karena periodisasi ke depan akan diisi oleh dua generasi yang berbeda. Generasi Milenial dan Generasi Z berkolaborasi bersama dalam kepengurusan besok. Tentu hal ini diharapkan menjadi sebuah percepatan gerakan pemuda dan pemudi Indonesia untuk menggapai Indonesia Emas pada tahun 2045, mengingat potensi bonus demografi yang akan segera dimasuki.
Bonus demografi ini menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya manusia muda guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial. Dalam konteks ini, penting bagi pemuda untuk aktif berperan dalam pengembangan diri dan masyarakat, serta mengambil peran proaktif dalam pembangunan negara. Mereka harus berperan sebagai agen perubahan yang progresif, inovatif, dan bertanggung jawab, membangun kualitas diri, serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan masyarakat. (*)