LUBUKLINGGAU,MENARA62.COM — Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Lubuklinggau Sumatra Selatan, mengecam penembakan Randi dan Yusuf Kordowi. Mahasiswa yang tewas dalam demonstrasi di depan gedung DPRD di Kendari, Sulawesi Tenggara.
AMM mendatangi Kantor Polres Lubuklinggau. Mereka memperjuangkan aspirasi dan menunjukkan solidaritas mereka atas meninggalnya seorang kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kendari. AMM berdialog dengan pihak kepolisian, dan mengecam tindakan oknum yang telah menewaskan, Randi dan Yusuf Kordowi pada Selasa, (1/10/2019).
Kehadiran AMM diterima oleh Kapolres Lubuklinggau AKBP Dwi Hartono sekitar Pukul 14.00 WIB.
Jamal, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Lubuklinggau, mewakili AMM mengatakan, tuntutannya kepada Kapolres AKBP Dwi Hartono, pertama mendesak kepolisian segera mengusut tuntas pelaku penembakan aktivis di Kendari.
Kedua, mengecam tindakan kekerasan, penganiayaan, pengeroyokan, bahkan tindakan kesewenang-wenangan yang dilakukan aparat saat mahasiswa demonstrasi.
Jamal berharap, aparat memberikan perlindungan kepada siapapun yang ingin menyampaikan pendapatnya. “Karena menyampaikan pendapat sudah dijamin oleh undang undang dan tetap akan mengawal perkembangan kasus ini. Alhamdulillah tuntutan AMM sudah di respon oleh Kapolres,” katanya.
Dwi Hartono mengatakan, pertama, menyampaikan dan mengucapkan turut berduka atas kejadian yang tidak diinginkan itu, dan telah menimbulkan korban meninggal, seorang mahasiswa Kader IMM Kendari. Kedua, alhmdulillah pelaku telah ditangkap yang di duga sebagai dalang atau okmum. Ketiga, polri telah menangkap tiga belas orang yang diduga terlibat atas pembunuhan itu.
Lanjut, AKBP Dwi Hartono, anggota Polri yang bertugas di Lubuklinggau selalu melakukan pendekatan kepada Masyarakat dan adik mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi. “Bahkan kita sangat terbuka kepada siapapun demi terwujudnya kedamaian dan ketertiban terutama di Kota Lubuklinggau ini,” katanya.
