YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Ahad (17/12/17), anak-anak Panti Asuhan Yatim dan Tunanetra Muhammadiyah Plaosan Purworejo diajak kunjungi Komplek Museum Gunung Berapi Yogyakarta.
Kunjungan ini, merupakan program tahunan panti, yang memasuki tahun ke-7 pelaksanaanya. Kali ini, kegiatan keluar ini mengangkat tema Menengok dan Menggali Sejarah sebagai Tonggak Menatap dan Melangkah Masa Depan yang Cerah.
Khoiruddin, Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, agenda kunjungan keluar ini, selain untuk pengisi waktu libur setelah menyelesaikan ulangan semester gasal, juga dalam upaya untuk mempererat ukhuwah antara anggota keluarga besar panti asuhan.
“Outbond sebagai momentum untuk mengisi liburan dan menjalin ukhuwah persaudaraan menjalin kerjasama antar anggota Keluarga Besar Panti Asuhan Yatim dan Tunanetra Muhammadiyah,” ungkap Khoiruddin.
Agenda ini diikuti 110 peserta, yang terdiri dari anak-anak, pengurus dan pembimbing.
Nifan Nazudi, Kepala Panti Asuhan mengatakan, persiapan hingga pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh anak-anak panti didampingi pembimbing.
Permainan
Dalam kegiatan ini juga dilakukan berbagai macam permainan yang dilakkukan secara kolektif kelompok yang dibentuk ataupun individual yang masih tergabung dalam kelompok. Adapun permainan itu diantaranya, yakni Blind Snake (Ular-ularan mengambil bola dalam posisi mata tertutup), memindahkan air (melalui wadah yang tertempel di kepala peserta), memindahkan tongkat, susun balok (memindahkan balok kayu dengan tali yang tersambung untuk setiap anggota kelompok), tebak kata (pimpinan memberikan peragaan tanpa ucapan dan anggota kelompok menebak), makan krupuk inovasi (makan krupuk dengan posisi duduk yang tersambung tali terikat dengan kaki peserta) dan sebagainya.
“Outbond kali ini menyenangkan dengan tempat yang berbeda dari sebelumnya. Semoga ke depan lebih enak lebih asyik menyenangkan dan happy,” ungkap Mega Mulyana, salah satu peserta.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi makan siang bersama bekal yang telah disiapkan sebelumnya. Suasana hangat jelas tergambar jelas di antara anak asuh, pengurus dan pembimbing. Sebelum pulang menuju Purworejo, anak asuh diajak memasuki museum mengamati berbagai tampilan yang disediakan pihak pengelola museum dan bersama-sama menonton film dokumenter pembelajaran terkait gunung berapi terkhusus Gunung Merapi Mahaguru Merapi.
“Semoga persatuan ukhuwah ini bisa dibawa sampai nanti setelah anak-anak selesai dari pendidikan dari panti asuhan. Dan bagi yang sudah menjadi pengurus dan pembimbing tentunya ini merupakan proses pendidikan dan pelatihan untuk anak-anak terutama dalam hal pengelola sebuah acara. Jadi ini yang mengurusi anak-anak yang sudah menjadi pembimbing dari mulai transportasi, akomodasi proposal dan lainnya. Selain kita bantu juga anak-anak mencari dana dan dukungan sendiri. Dengan dukungan berbagai donatur dan pihak agenda dapat berjalan dengan baik lancar,” ujar Nifan Nazudi.