JAKARTA, MENARA62.COM – Anak usia dini mulai dikenalkan dengan pendidikan bencana melalui Pendidikan Kebencanaan untuk anak usia dini (PAUD). Mengingat Indonesia adalah negara yang terletak dikawasan cincin api yang memiliki kerawanan bencana sangat tinggi.
“Pendidikan kebencanaan dimasukkan ke dalam pelajaran untuk tingkat PAUD, hal ini dikarenakan Indonesia terletak di kawasan cincin api, yang memang harus menjadikan bencana sebagai bagian dari hidup kita,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai pembukaan harmonisasi Bunda PAUD seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/4/2019).
Dengan pendidikan kebencanaan itu, Muhadjir berharap anak usia dini harus siap siaga dan menyiapkan fisik, mental dan psikologi. Oleh karena itu, Kemendikbud akan mencoba advokasi dan eksekusi pelaksanaan pendidikan kebencanaan.
“Jadi tanggap bencana harus dimulai sejak dini,” imbuh dia.
Sejak dini, anak-anak mulai dikenalkan berbagai macam permainan yang menggembirakan, tetapi memiliki pesan tentang kesiapan mereka menghadapi bencana. Kemendikbud akan merancang permainan yang menanamkan kesadaran pada anak sejak dini.
Aktivitas tersebut merupakan tanggung jawab sekolah atau unit layanan anak usia dini dan menjadi bagian dari kurikulum.
“Kurikulum tidak hanya terbatas dalam bentuk mata pelajaran atau tema tertentu saja. Bahkan perilaku anak didik yang mana anak bisa berkaca, niru, imitasi atau juga melakukan apa yang itu dibolehkan oleh para guru dan tenaga kependidikan itu semua bagian kurikulum,”jelas dia.
Sosialisasi dan Harmonisasi Bunda PAUD 2019 berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 1 sampai 2 April 2019, di Jakarta. Kegiatan itu diikuti sebanyak 1.262 peserta, terdiri atas Bunda PAUD provinsi dan Bunda PAUD kabupaten/kota. Selain itu, perwakilan kementerian/lembaga, dinas pendidikan, dan organisasi mitra terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah.