25 C
Jakarta

Anak Putus Sekolah Jadi Fokus Garapan Lembaga Kursus dan Pelatihan

Baca Juga:

AMBON, MENARA62.COM – Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto berharap semakin banyak Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) yang berkembang dan turut berperan membangun daerah. Untuk itu, pembelajaran pada kursus dan pelatihan di bawah pembinaan Direktorat Kursus dan Pelatihan (Ditsuslat), Ditjen Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), kini lebih fokus dengan program-program peningkatan kompetensi pada anak-anak putus sekolah sehingga setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan kualitas hidupnya dengan kompetensi yang mereka peroleh.

“Pada akhirnya, kursus dan pelatihan turut berperan dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan SDM berkompeten,” ucap Dirjen Vokasi Kemendikbudristek di sela-sela diskusi di LKP Jaya Negara, Kota Ambon, dalam siaran persnya, Senin (29/11).

Ketua Yayasan LKP Jaya Negara, Nur Ija berharap, para lulusan dapat mengaplikasikan potensi mereka setelah selesai menimba ilmu di LKP. “Dengan program direktorat yaitu PPK SDM, kami sudah dibina untuk semakin link and match dengan industri dan dunia kerja kita. Kami harap seluruh pihak terkait bisa mengambil bagian bersama sehingga Lembaga pelatihan ini betul-betul dapat meramu anak didik sesuai dengan kebutuhan DUDI,” ujarnya yang telah mengawal LKP ini selama 15 tahun.

Sebagai lembaga pendidikan nonformal, LKP melengkapi pendidikan formal dalam bentuk pendidikan singkat yang berfokus pada peningkatan kompetensi keterampilan bidang tertentu yang diminati oleh peserta didik. Berikut ini beberapa kisah menarik dari lulusannya.

LKP Jaya Negara di Kota Ambon adalah lembaga kursus Bidang Komputer yang turut berperan dalam memajukan wilayah Maluku karena telah menghasilkan ribuan lulusan yang ‘melek’ teknologi komputer. Lulusan LKP Jaya Negara telah banyak terserap di berbagai instansi pemerintah, sektor swasta, maupun merintis usaha dengan modal keahlian yang dimiliki.

Berbagai cerita baik tentang lulusan LKP Jaya Negara telah tersebar di Maluku. Hadir dalam dialog bersama Kemendikbudristek dan mitra terkait yakni Muhamad Rohim asal Desa Waiheru, Kecamatan Baguala yang saat ini menjadi wirausaha di bidang jasa percetakan. Awalnya ia bergabung ke LKP karena ingin mencari aktivitas yang bagi masa depannya. Ia tak menyangka, justru ketika lulus ia dapat membuka lapangan pekerjaan dan menemukan minatnya di dunia entrepreneur.

“Yang tadinya kita punya pemikiran bahwa pekerjaan itu hanya di kantor, setelah belajar di sini justru membuka pikiran saya bahwa yang terpenting adalah bagaimana saat kita lulus, ilmu kita bisa bermanfaat dan terpakai di masyarakat,” jelasnya.

Muhamad Rohim mengatakan bahwa dirinya akan mengembangkan program pelatihan gratis yang membantu anak-anak putus sekolah di desanya. “Setelah anak-anak berlatih di tempat saya 3-4 bulan, saya akan tempatkan mereka untuk mempraktekan ilmunya di cabang usaha saya,” ujarnya. Sebab, ia yakin keberhasilan lulusan vokasi juga terletak pada tingkat keterserapan mereka di dunia kerja.

Selain itu, Marcel Mahakena juga merasa setelah belajar di LKP, dia lebih siap menghadapi segala kondisi di pekerjaannya saat ini. “Di LKP ini kami diajarkan berbagai keterampilan praktek serta permasalah yang umumnya ditemui di dunia kerja sehingga saya merasa siap ketika benar-benar terjun ke dunia kerja,” ujar yang sempat mengajar selama beberapa bulan di LKP Jaya Negara sebelum ia diterima bekerja sebagai staf IT di dealer Suzuki.

Marcel adalah siswa LKP Jaya Negara jurusan Teknik Komputer yang lulus pada tahun 2012 lalu. “Untuk teman-teman, jangan ragu belajar di LKP, banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh,” ajaknya. Marcel berhasil lulus dengan predikat terbaik dan saat ini ia menjadi tenaga yang diandalkan di PT Ambon Citra Perdana Motor.

LKP memiliki kekhasan tersendiri, jam pembelajaran yang singkat dan padat dalam program kursus memungkinkan peserta didik mengasah keterampilannya dengan cepat, sehingga peserta didik bisa langsung bekerja atau membuka rintisan usaha berdasarkan keterampilan yang mereka dapatkan. Program-program kursus dan pelatihan yang dijalankan juga sangat fleksibel dan mudah diintegrasikan ke pendidikan formal untuk membantu peserta didiknya mengikuti program-program pembelajaran turunan lain yang terkait.

Sebelum mengakhiri, Dirjen Wikan mengatakan bahwa kesuksesan lulusan vokasi di dunia kerja bergantung pada kemampuan mereka beradaptasi, kemauan untuk terus belajar, dan karakter yang kuat. “Bagi industri yang ingin mendapat lulusan terbaik, tidak ada salahnya untuk datang ke LKP maupun SMK, minta lulusan terbaik dari mereka,” pungkasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!