SOLO, MENARA62.COM-SMA Muhammadiyah PK melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada Senin dan Selasa (27-28/9) secara luring. ANBK dilaksanakan selama dua hari dengan pembagian pada hari pertama untuk literasi membaca dan hari kedua untuk literasi numerasi. Siswa-siswi kelas XI dibagi menjadi tiga sesi di setiap harinya untuk mencegah kerumunan saat pelaksanaannya. Pelaksaan ANBK dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat mengingat pandemi Covid-19 belum mereda.
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun ini dilaksanakan pertama kali setelah beberapa kali mengalami penundaan. Komponen tes ANBK untuk siswa diantaranya adalah literasi membaca, literasi numerasi, dan survei karakter. Adapun guru juga mengisi survei lingkungan belajar pada ANBK tahun ini. “Soalnya cukup sulit dan membutuhkan ketelitian karena banyak bahan bacaan di setiap soalnya. Khususnya di literasi membaca,” ujar Siti Aqilah Intani, siswa kelas XI IPS. “Kalau yang dirasa sulit pasti literasi numerasi. Karena soalnya berbentuk cerita sehingga kita harus memahami bahan bacaan sebelum menghitung,” imbuhnya.
Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat mengenai kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, pengisian-pengisian asesmen nasional juga dilakukan oleh guru yang berkaitan dengan lingkungan belajar. “Belajar dari ANBK, saya menjadi tersadar pentingnya refleksi mengenai lingkungan belajar penting untuk dilakukan. Tidak hanya membangun suasana belajar di kelas, tetapi interaksi di luar kelas atau lingkungan sekolah juga memengaruhi kualitas pendidikan,” papar Ismiyati Marfu’ah, Guru Matematika SMA Muhammadiyah PK Kottabarat.
ANBK di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Mengingat pandemi yang belum mereda dan Solo masih PPKM tingkat 3, kami melaksanakan prokes secara ketat mulai dari kedatangan siswa hingga kepulangan siswa,” papar Firman Cahya Permana, ketua panitian ANBK SMA Muhammadiyah PK Kottabarat. (*)