Sleman, MENARA62.COM
Ramdahan 1443 telah menanti kita, berbagai persiapan untuk menyambutnya digelar oleh keluarga besar Muhammadiyah kapanewon Turi. Diantaranya pengajian Ahad Kliwon di Gedung Dakwah bersama Ustad bahrudin S.Ag . LC dengan tema mempersiapkan diri meghadapi hadirnya bulan mulia bulan Ramadhan 1443 H dengan tema “menjalin Ukhuwah Untuk Umat Berkemajuan “ yang berlangsung sejak pukul 6 pagi dengan diikuti hampir 200 jamaah yang memenuhi Gedung Dakwah Muhammadiyah Ngablak Turi.
Dalam kesempatan itu juga Ketua PCM Turi Bambang Rahmanto dan didampingi Bahari AW juga menyampaikan bahwa mendapatkan kepercayaan dari warga berupa wakaf, “ Alhamdulillah kita Persyarikatan Muhammadiyah mendapatkan amanah / wakaf berupa rumah dan pekarangan di dusun Ngablak dan tanah di selatan dusun Kendal dan insha Allah akan dikelola dengan sebaik mungkin untuk kemaslahatan “ tandasnya.
Setelah itu masih ada cara yaitu dengan bentuk Workshop “Manajemen Media Sosial sebagai Sarana Dakwah” yangdigelar oleh PCNA ( Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah ) Turi Sleman bekerjasama dengan LPM UMY dan AMM Kapanewon Turi Ahad, 20 Maret 2022 di Gedung Dakwah Ngablak Bangunkerto Turi Sleman DIY. Acara ini dibuka dengan pengajian iftitiah oleh Ustadz Trapsi Haryasi S.IP Ketua PRM Randusongo dan dengan dua pemateri yakni Muh. Rizal AP Dosen dari Jurusan Komunikasi UM Buton dan Leni Sussanti Dosen Manajemen UM Pekajangan Pekalongan.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para aktivis terkait penggunaan media sosial dalam aktivitas dakwah secara digital. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama LPM UMY dan AMM Kapanewon Turi.
“ Mengingat pentingnya penggunaan media sosial sebagai inovasi dalam gerakan organisasi sosial kemasyarakatan, maka perlu dilakukan pelatihan manajemen media sosial sebagai sarana dakwah bagi para pengurus dan kader Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Turi. Anisa Dwi Makrufi, S.Pd.I., M.Pd.I. menandaskan acara ini bertujuan untuk menguatkan karakter milenial serta meningkatkan kreativitas mereka dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4,0 tanpa keluar dari nilai-nilai keislaman”, dengan harapan perempuan mampu meningkatkan kreativitas dan menerapkan nilai-nilai agama dalam berkehidupan sosial melalui media dakwah berbasis milenial.