SLEMAN, MENARA62.COM – Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), khususnya Sleman, diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, Dr. I Nyoman Sukanta S.Si, MT, saat jumpa pers di Press Room Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman pada Kamis (12/1/2017).
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer laut terkini dan beberapa hari ke depan, dikatakan Nyoman Sukanta, kondisi angin di lapisan 850mb menunjukkan adanya angin barat dan pertemuan angin di atas pulau Jawa. Kondisi kelembaban di atas pulau Jawa cukup lembab, yaitu lebih dari 80 persen dan kondisi suhu muka air laut di perairan selatan pulau Jawa lebih hangat (0.5°C-1°C) dibandingkan kondisi normalnya.
Kondisi itu, dapat menyebabkan peningkatkan potensi hujan lebat di wilayah DIY, dengan curah hujan di atas 50 mm/hari disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan di atas 45 km/jam. “Dan dapat berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor,” kata Nyoman.
Prediksi curah hujan satu minggu ke depan pada 11-17 Januari 2017, menurut Nyoman, kategori tinggi sebesar 150 mm/minggu-300 mm/minggu, berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Sleman meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Kalasan, Depok, Mlati, Seyegan, Minggir, Berbah dan beberapa wilayah DIY lainnya.
–Affan Safani Adham–