27.8 C
Jakarta

Animo Masyarakat Indonesia Lanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi di Arab Saudi Terus Meningkat

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Indonesia menjadi tuan rumah Multaqa Alumni Perguruan Tinggi Arab Saudi 2023. Pertemuan yang digelar di Jakarta selama tiga hari yakni 10-12 Januari 2023 ini diikuti oleh lebih dari 700 peserta dari negara-negara Asia Pasifik dan dihadiri rektor-rektor perguruan tinggi Arab Saudi.

Ketua Alumni Madinah Islamic University sekaligus Ketua SC Multaqa Alumni Perguruan Tinggi Arab Saudi Ustadz Bachtiar Nasir menyebutkan Arab Saudi kini menjadi salah satu negara yang menarik menjadi tempat untuk studi bagi mahasiswa Indonesia. Selain belajar tentang Islam, negara tersebut juga memiliki 18 perguruan tinggi kelas dunia.

“Belajar tentang Islam langsung di negara tempat diturunkannya agama Islam, ini sangat menarik. Pun belajar di Saudi kita bisa langsung belajar di dua kota suci bagi umat Islam yakni Makkah dan Madinah,” kata Bachtiar Nasir, Kamis (12/01/2023).

Menurutnya melanjutkan studi di Saudi khususnya Madinah Islamic University tidak hanya belajar tentang agama Islam. Di universitas tersebut juga menawarkan berbagai keunggulan di bidang sains, kedokteran, sastra, matematika dan ilmu lainnya.

Saat ini tercatat ada lebih dari 1.800 mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Arab Saudi. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring makin tingginya animo masyarakat Indonesia untuk belajar Arab Saudi dan banyaknya peluang beasiswa yang ditawarkan baik oleh pemerintah Arab Saudi, perguruan tinggi maupun NGO.

“Peluang beasiswa meningkat 100 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya dan kami berharap mahasiswa asal Indonesia memanfaatkannya dengan baik,” tambah Bachtiar Nasir.

Terkait Multaqa Alumni Perguruan Tinggi Arab Saudi se Asia Pasifik 2023, Bachtiar Nasir menyebut sejumlah negara ambil bagian dalam pertemuan penting ini seperti Indonesia, Malaysia, Maladev, Thailand, Singapura, China, Flipina, Vietnam, Kamboja, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru dan Jepang.

Melalui pertemuan ini, perguruan tinggi di Arab Saudi ingin membangun hubungan yang lebih baik lagi dengan para alumni. Karena mereka menyadari pentingnya peran alumni dalam hal kerjasama perguruan tinggi dengan dunia luar.

“Perguruan tinggi di Saudi kini bahkan telah menyediakan link khusus untuk menghubungkan para alumni dan ini kami sangat menyambut baik,” tegas Bachtiar Nasir.

Ia juga berharap adanya organisasi yang menghimpun para alumni, bisa menjadi lembaga atau organisasi yang memberikan rekomendasi terhadap calon-calon penerima beasiswa perguruan tinggi Arab Saudi dari berbagai negara.

Multaqa Alumni Perguruan Tinggi Arab Saudi 2023 yang berlangsung di Grand Sahid Hotel, Jakarta

Acara pertemuan dibuka dengan sambutan yang disampaikan oleh Pangeran Prof Dr Mamdouh bin Saud bin Thunayan, Rektor Madinah Islamic University, dilanjutkan oleh ketua alumni Bachtiar Nasir. Sedang narasumber antara lain Dr Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam dan Khatib Masjidil Haram, sekaligus anggota Dewan Ulama Senior, dan penasehat kerajaan

Sesi pertama dengan tema Upaya Lulusan Lembaga Pendidikan Tinggi Saudi di bidang Penyebaran Ilmu dan Pengetahuan dimoderatori oleh Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi, dengan pembicara Dato Dr. Zulkifli bin Muhammad al-Bakri, Mantan Menteri Urusan Islam Malaysia, dan Rektor Universitas Sains Islam Malaysia. Lalu Dr. Muhammad Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI, Dr. Mohamed Shaheem Ali Saeed dari Maladewa, Presiden Organisasi Islam untuk Kebudayaan dan Peradaban di Republik Maladewa, dan Menteri Urusan Islam di Maladewa sebelumnya, Dr. Abdullah Munib Haj Ali dari Filipina, Presiden Universitas Arab Munib Al-Kuzbari di Kota Marawi, dan utusan Kementerian Urusan Islam, dakwah, dan Bimbingan di Filipina dan Dr. Abdullah Numsuk dari Thailand, Direktur Pusat Moderasi untuk Perdamaian dan Pembangunan Dewan Sheikh Islam di Thailand

Pada sesi kedua, dengan tema Upaya Alumni Lembaga Pendidikan Tinggi Saudi dalam Menjelaskan Konsep Moderasi, Mendakwahkannya, Memperingatkan Terhadap Ekstremisme, Toleransi Islam, dan Orientasi Kerajaan yang Moderat menampilkan pembicara Dr. Ilyas Jamal, Menteri Urusan Islam Republik Maladewa, dan Ketua Pusat Nasional untuk Al-Qur’an, Dr. Rushdi Taher Thailand, staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Pengetahuan Islam, dan direktur Pusat Tes Kemampuan dan pengembangan Bahasa Arab, Omar bin md din, Aboulkhair Sanu-uk Tarason, Mohammad Hasan Macarimbang Imam, Dr Abdurrahman Lee Ju Hwa dan Mustazah bin Bahari.

Lalu pada sesi ketiga dengan tema Peran Alumni Lembaga Pendidikan Tinggi Arab Saudi di bidang Pengembangan Hubungan Negara dengan Arab Saudi menampilkan pembicara Dr Asman Taeali, Dr Ali Zahir binn Said Qasim, Dr Abdul Halim Muhmmad Ali, Syekh Thal‘at Wafa‘ Ahmad, Dr Nik Abdul Rahim Bin Nik Abdul Ghani, Dr Akifumi Nomura dan Ahmed Parkar.

Dan pada sesi keempat bertema Peran Alumni Lembaga Pendidikan Tinggi Arab Saudi dalam Mengembangkan Hubungan Negaranya dengan Kerajaan Arab Saudi menampilkan narasumber Syekh Bachtiar Nasir, Dr Ali Samoh, Farok Saadodin Abdulrashid, Dr Bashirun Abdullah, Dr Ali Musri Semjan dan Dr Isma-ie Katih.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!